Pemerintah Buka Keran Impor Bawang 5.000 Ton
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Demi mengendalikan harga bawang yang masih tinggi, pemerintah memutuskan membuka keran impor. Menteri Perdagangan, Thomas Lembong, mengatakan, pihaknya telah menerbitkan izin impor bawang merah sebesar 5.000 ton.
“Pemerintah telah menerbitkan izin impor bawang merah sebesar 5.000 ton dan penugasan itu kepada Bulog. Bulog juga sudah menyerap kira-kira 1.000 ton bawang merah petani di beberapa sentra produksi,” kata Lembong, dalam keterangan seusai sidang kabinet di Istana Negara, awal pekan ini.
Selain itu, kata dia, pemerintah juga menambah izin impor dan penugasan untuk impor bibit bawang karena kekhawatiran dengan gejolak harga bawang kemarin, bibit-bibit petani pun dilepas ke pasar.
“Kami memastikan bahwa setelah panen raya bulan Juli itu sudah gilirannya untuk tanam lagi, bibit itu sudah pasti tersedia. Jadi kesiapan bukan hanya untuk lebaran tapi juga pasca lebaran dan pasca panen raya bawang merah di bulan Juli,” papar Lembong, sebagaimana dilaporkan oleh situs resmi Sekretaris Kabinet.
IA menambahkan pemerintah sudah menentukan harga acuan di tingkat petani setinggi Rp15.000/kg dan harga acuan di tingkat konsumen ditentukan sekitar Rp25.000/kg.
Selain bawang, diakui pula bahwa komoditas gula juga mengalami kenaikan harga. Mendag mengaku secara pribadi paling kecewa. Namun diakuinya harga gula lagi tinggi di seluruh dunia. “Ini fenomena global, harga gula di Brasil, harga gula di Australia, di mana-mana lagi harga tinggi jadi tentunya punya dampak kepada harga gula di pasar domestik Indonesia,” terang Lembong.
Namun demikian, menurut Mendag, sampai kemarin, pihaknya sudah melakukan penugasan impor kepada satu BUMN, yaitu PT PPI sebanyak 152 ribu ton yang sudah disalurkan ke pasar melalui mekanisme operasi pasar, dan penyalurannya sudah mencapai 102 ribu ton ke daerah-daerah termasuk Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jambi, Sumatera Utara, dan beberapa yang lain.
Di samping itu, lanjut Mendag, pemerintah telah memutuskan untuk menugaskan 2 BUMN lagi yaitu PTPN dan RNI untuk mengimpor gula mentah sebesar 381 ribu ton untuk diolah menjadi gula konsumsi.
“Penyalurannya terus melalui mekanisme operasi pasar dengan tingkat harga Rp11.500-12.000 di titik lokasi yang harganya mengalami gejolak yang paling tinggi,” ujarnya.
Editor : Eben E. Siadari
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...