Pemerintah Harap Pebulu Tangkis Mampu Ulang Generasi Susi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot Sulistiantara Dewabroto berpesan kepada para pebulu tangkis yang akan berlaga baik di Piala Thomas, Piala Uber hingga Olimpiade mampu mengulangi generasi Susi Susanti (tunggal putri legendaris Indonesia) dan Alan Budikusuma (tunggal putra legendaris Indonesia) di dekade 90-an saat berhasil merebut medali emas di Olimpiade.
“Olahraga ini (bulu tangkis, red) sudah sangat populer di masyarakat, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap pemain (pebulu tangkis, red) sangat tinggi, kami berharap kalau mereka bisa memenuhi target yang dicanangkan (medali emas, red),” kata Gatot kepada para pewarta setelah peringatan Hari Ulang Tahun ke-65 Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), hari Senin (9/5) di Pusat Pelatihan Nasional (Pelatnas) PBSI, Cipayung, Jakarta Timur.
“ya, syukur-syukur bisa seperti Susi (Susi Susanti, peraih medali emas bulu tangkis Olimpiade 1992, red),” Gatot menambahkan.
Gatot mengemukakan berlaga di even olahraga sekelas Olimpiade merupakan kebanggaan tersendiri bagi seorang atlet.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabidbinpres) PBSI, Rexy Mainaky, mengemukakan tim bulu tangkis Indonesia menargetkan minimal dua medali emas.
Rexy menyebut tim bulu tangkis Indonesia di Olimpiade akan beranggotakan sepuluh pebulu tangkis, di ganda campuran dihuni Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, dan Praveen Jordan/ Debby Susanto, ganda putra dihuni Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, ganda putri dihuni Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari, tunggal putra dan putri masing-masing diisi Tommy Sugiarto dan Lindaweni Fanetri.
Olimpiade
Olimpiade, dalam catatan Wikipedia, merupakan ajang multi even olahraga dunia yang digelar setiap empat tahun sekali.
Cabang bulu tangkis sempat menorehkan tradisi tambang medali emas bagi Indonesia, menurut situs resmi PBSI, beberapa pebulu tangkis legendaris yang pernah menyumbang emas di Olimpiade antara lain oleh Susi Susanti, Alan Budikusuma pada Olimpiade 1992 di Barcelona, kemudian pada Olimpiade 1996 di Atlanta, Amerika Serikat ganda putra Rexy Mainaky/Ricky Soebagdja mampu mendulang emas.
Pada Olimpiade 2000 di Sydney, Australia kembali ganda putra bersinar meraih medali emas kali ini Tony Gunawan/Candra Wijaya yang mempersembahkan medali bagi Indonesia.
Empat tahun kemudian (Olimpiade Athena tahun 2004) tunggal putra Taufik Hidayat melakukan hal yang sama.
Tradisi emas dari cabang bulu tangkis bagi Indonesia terakhir kali diraih ganda putra Hendra Setiawan/Markis Kido pada Olimpiade 2008 di Beijing, Tiongkok.
Pada Olimpiade 2012 di London, Inggris, para pebulu tangkis Indonesia mengalami penurunan prestasi karena tidak ada yang meraih medali.
Editor : Eben E. Siadari
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...