Pemerintah Imran Khan Jatuh, Calon PM Pakistan Yang Baru Segera Diajukan
ISLAMABAD, SATUHARAPAN.COM-Kandidat perdana menteri Pakistan berikutnya mengajukan surat pencalonan pada hari Minggu (10/4) setelah petahana Imran Khan mendapatkan mosi tidak percaya di parlemen, mengakhiri kekuasaan hampir empat tahun bagi mantan bintang kriket itu.
Khan telah bertahan selama hampir sepekan setelah oposisi bersatu untuk pertama kali mencoba untuk menggulingkannya, berhasil menunda mosi tidak percaya, yang katanya adalah bagian dari plot yang didukung asing untuk melawannya, dan dia membubarkan parlemen.
Tetapi Mahkamah Agung memerintahkan parlemen untuk mengadakan pemungutan suara, dan hasilnya pemerintahan Khan jatuh pada hari Minggu setelah sesi 13 jam yang mencakup penundaan berulang, dan pidato panjang oleh anggota parlemen dari partainya, Pakistan Tehreek-e-Insaf.
Pemungutan suara berlangsung setelah panglima militer yang berkuasa, Jenderal Qamar Javed Bajwa, bertemu Khan, kata dua sumber yang menolak disebutkan namanya, ketika kritik meningkat atas penundaan proses di parlemen.
Militer telah memerintah negara yang bersenjata nuklir berpenduduk 220 juta orang itu selama hampir setengah dari hampir 75 tahun sejarahnya.
Partai-partai oposisi mampu mengamankan 174 suara di majelis yang beranggotakan 342 orang untuk mendukung mosi tidak percaya, memberi mereka mayoritas yang mereka butuhkan.
Parlemen akan bertemu pada Senin (11/4) untuk memilih perdana menteri baru. Nama nominasi harus diajukan pada hari Minggu.
Khan belum berkomentar secara terbuka tentang pemecatannya, tetapi sebelum pemungutan suara, dia menyerukan protes. “Saya akan berjuang,” katanya dalam pidato kepada bangsa pada hari Jumat.
“Saya memberi tahu semua pendukung saya di seluruh Pakistan, pada hari Minggu, setelah salat Isya (malam), Anda semua harus keluar dari rumah Anda dan memprotes secara damai terhadap pemerintah impor yang mencoba untuk berkuasa.”
Shebaz Sharif salah Satu Calon PM Baru
Calon terdepan untuk menjadi perdana menteri Pakistan berikutnya, Shehbaz Sharif, mengatakan kejatuhan Khan adalah kesempatan untuk awal yang baru.
"Fajar baru telah dimulai ... Aliansi ini akan membangun kembali Pakistan," kata Sharif, 70 tahun, kepada parlemen pada hari Minggu.
Tugas pertamanya adalah memperbaiki hubungan dengan militer yang kuat serta sekutu utama Amerika Serikat, dan mengatasi ekonomi yang tersendat-sendat.
Militer memandang Khan dan agenda konservatifnya dengan baik ketika ia memenangkan pemilihan pada tahun 2018, tetapi dukungan itu berkurang setelah perselisihan mengenai penunjukan kepala intelijen militer yang berpengaruh dan masalah ekonomi yang menyebabkan kenaikan suku bunga terbesar dalam beberapa dekade pada pekan ini.
Khan telah memusuhi Amerika Serikat selama masa jabatannya, menyambut pengambilalihan Taliban atas Afghanistan tahun lalu dan baru-baru ini menuduh Amerika Serikat berada di balik upaya untuk menggulingkannya. Washington menepis tuduhan itu. (Reuters/AP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...