Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 15:22 WIB | Senin, 29 Agustus 2016

Pemerintah Jamin Petani-Peternak Peroleh Keuntungan

Menurut Enggar, jaminan pemerintah tersebut dengan membeli seluruh hasil produksi petani dan peternak sehingga kegiatan usaha, pemasaran dan penjualannya berjalan dengan baik.
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita (kiri) dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kedua dari kiri), memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan koordinasi stabilisasi pasokan dan harga bahan pokok dan strategis di Auditorium gedung D Kementerian Pertanian, Jalan Ragunan, Jakarta Selatan, hari Senin (29/8). (Foto: Melki Pangaribuan)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM -  Pemerintah memberikan jaminan pada hasil produksi petani dan peternak untuk mendapatkan keuntungan yang wajar sehingga produksinya selalu terjaga dan terus berproduksi.

Hal itu dikatakan Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita didampingi Menteri Pertanian Amran Sulaiman usai melakukan pertemuan koordinasi stabilisasi pasokan dan harga bahan pokok dan strategis di Auditorium gedung D Kementerian Pertanian, Jalan Ragunan, Jakarta Selatan, hari Senin (29/8).

“Jadi kita berdua sepakat, bahwa seperti yang tadi disampaikan produksi produsen, petani dan peternak harus terjamin, harus terjamin dia mendapat keuntungan yang wajar sehingga dengan demikian produksinya selalu terjaga dan dia mau terus berproduksi,” kata Mendag Enggar.

Menurut Enggar, jaminan pemerintah tersebut dengan membeli seluruh hasil produksi petani dan peternak sehingga kegiatan usaha, pemasaran dan penjualannya berjalan dengan baik.

“Karena itulah yang dilakukan oleh Pak Mentan untuk selalu mendorong tetapi harus ada jaminan. Jaminan bahwa seluruh hasil produksinya ini terserap, terbeli. Karena problem di dalam kegiatan usaha ialah, satu sisi produksi, sisi lain adalah dari sisi pemasaran atau penjualannya,” kata Enggar.

Hari ini (29/8), Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo melakukan pertemuan koordinasi stabilisasi pasokan dan harga bahan pokok dan strategis di Auditorium gedung D Kementerian Pertanian, Jalan Ragunan, Jakarta Selatan.

Tampak hadir dalam pertemuan tersebut perwakilan dari Bulog, PD Pasar Jaya, Pasar Komoditas Nasional, Asosiasi Peternak Unggas Rakyat, Pemprov DKI Jakarta, PT. Dharma Jaya, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Komisi VI DPR RI, serta pejabat eselon I kementerian terkait.

Fokus Atasi Tiga Persoalan Pangan

Sebelumnya, pemerintah mengatakan akan fokus dan memberikan perhatian lebih kepada ketersedian pangan, pengendalian harga pangan, dan meningkatkan produksi pangan dalam negeri pada beberapa waktu ke depan.

Hal itu dikatakan Enggar menjawab pertanyaan satuharapan.com, awal bulan Agustus ini usai menghadiri pertemuan Internasional Pepper Community ke-44, di Hotel Merlynn Park, Jakarta, Senin (8/8).

“Tadi kita sudah bertemu dan rapat dengan Kementerian Pertanian, terus dengan Kapolri, rapat bersama video conference dengan seluruh Kapolda, Bea Cukai, KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha), dan lainnya. Intinya adalah dari sisi pangan ada tiga hal yang menjadi fokus dan perhatian pemerintah yaitu, ketersediaan, harga, dan produksi dalam negeri,” kata Enggar.

Menurut Enggar, kalau hanya dua hal saja itu digelontorkan di pasar atau dipastikan tersedia, pasti harga turun, “karena supply and demand.” Tapi, kata dia, bukan hanya dua itu saja, harus ada keseimbangan produksi dalam negeri.

Mendag mengatakan pemerintah akan membeli semua hasil pertanian untuk memenuhi ketersedian pangan dalam negeri. Dia akan mendesak Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk membeli hasil panen para petani.

“Dan kita sepakati saya sudah sampaikan bahwa seluruh hasil petani, hasil pertanian dari petani itu akan dibeli. Berapapun hasil panennya dengan harga yang kita tetapkan dan petani tidak akan rugi untuk itu. Kalau Bulog tidak membeli maka kami akan tegur untuk melakukan itu,” kata Enggar.

Kedua, lanjut Mendag, pemerintah akan mengendalikan harga dengan mengatasi mata rantai pangan yang terlalu panjang.

“Komponen harga itu terbentuk kita lihat dari mata rantainya. Mata rantai yang berlebihan, kita akan sederhanakan dan masing-masing dari mata rantai ini kita akan hitung berapa untungnya,” kata Enggar.

Dia mengatakan pemerintah akan menindak setiap pelaku usaha yang mengambil untung berlebihan apalagi hingga merugikan rakyat.

“Jangan pernah mengambil untung yang berlebihan yang merugikan rakyat dan pemerintah pasti bertindak,” kata Enggar.

“Berikutnya, (ketiga), adalah penyebab distorsi harga adalah adanya penimbunan. Tadi bersama dengan Kapolri sudah disampaikan bahwa kita akan membuat inventarisasi gudangnya semua yang ada dan jangan pernah ada penimbunan. Penimbunan pasti kita tindak,” kata dia.

“Jadi dengan demikian maka kita harapkan semua ini bisa berjalan dengan baik,” dia menegaskan.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home