Pemerintah Mulai Bangun 15 Pasar Rakyat di Bumi Papua
JAYAPURA, SATUHARAPAN.COM - Setelah peresmian Pasar Amahami, di Bima, Nusa Tenggara Barat, Menteri Perdagangan RI Thomas Trikasih Lembong (Tom) kembali mendampingi Presiden Joko Widodo memulai groundbreaking Pasar Youtefa dan Pasar Budaya Mama Mama di Jayapura, Papua.
Kehadiran Presiden di bumi Papua ini sekaligus menandai selesainya pembangunan/revitalisasi 15 pasar rakyat yang didanai dari Tugas Pembantuan (TP) di Papua dan Papua Barat. 15 pasar ini merupakan bagian dari 47 pasar yang tahun 2015 didanai Pemerintah Pusat.
"Pembangunan pasar rakyat ini menjadi bukti keberpihakan pemerintah pada rakyat dan perwujudan program-program Nawacita," tegas Mendag Tom usai groundbreaking di Jayapura, Papua, hari Sabtu (30/4) dalam siaran pers.
Presiden memulai peletakan batu pertama pembangunan Pasar Youtefa dan Pasar Budaya Mama Mama yang dipusatkan di Pasar Mama Mama, di Jl Percetakan Negara, (Eks Damri), Jayapura. Pasar Youtefa menjual produk mama-mama dan produk daging dan ikan.
Saat ini terdapat lebih dari 1.000 pedagang berkios yang menggantungkan hidup di pasar ini. Pemerintah melalui Kemendag telah mengalokasikan dana Rp 22 miliar melalui dana TP tahun 2016 ini untuk membangun pasar di lokasi yang baru menggantikan Pasar Youtefa lama.
Sementara itu, Pasar Budaya Mama-Mama Papua merupakan jawaban atas perjuangan mama-mama gunung dan mama-mama pantai untuk memiliki tempat berdagang sejak 12 tahun lalu. Pasar Mama-Mama akan dibangun 4 lantai, dengan sumber pendanaan CSR dari Pertamina dan Perusahaan Gas Negara sebesar sekitar Rp 35 miliar.
Pembangunan dilaksanakan oleh PT. Pembangunan Perumahan. Pasar Budaya Mama-Mama Papua akan berkonsep sebagai pasar budaya yang berbasiskan kearifan lokal dengan mengedepankan pemberdayaan masyarakat, terutama wanita dan anak-anak.
Rakyat Papua sangat gembira atas komitmen pemerintah merealisasikan sejumlah pembangunan pasar rakyat ini. Peresmian disaksikan langsung para pedagang, masyarakat, sejumlah pejabat, dan Gubernur Papua Lukas Enembe beserta istri.
Dalam kesempatan itu, Mendag Tom menyatakan revitalisasi pasar akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua. "Program revitalisasi sangat bermanfaat meningkatkan pendapatan para pedagang di pasar rakyat yang mayoritas adalah pedagang mikro, kecil, dan menengah,” kata Tom.
Untuk itu, Mendag berpesan agar pasar-pasar yang dibangun pemerintah dirawat dengan baik. "Jika dirawat dan diperhatikan dengan baik, pasar rakyat bisa menolong perputaran roda ekonomi masyarakat," katanya.
Mendag Tom menegaskan, Kemendag berkomitmen mempertahankan eksistensi dan daya saing peran pasar rakyat. “Kemendag akan terus berupaya agar revitalisasi tidak mandek hanya sebatas perbaikan/pembangunan fisik. Inovasi sistem manajemen harus ditingkatkan dan kondisi sosial budaya pasar rakyat harus dipelihara,” ujar dia.
Menurutnya, pasar rakyat harus mengkapitalisasi hal-hal yang sulit ditawarkan oleh pasar modern, yaitu keunikan dan suasana yang kental dengan nilai tradisi.
Kemendag akan terus memantau perkembangan program revitalisasi pasar. Selain itu, diperlukan kerja sama dan sinergi seluruh pihak, pusat dan daerah, serta para pengelola pasar, pedagang, dan konsumen.
“Saya mengharapkan semua pihak bisa memelihara pasar ini sehingga kegiatan usaha para pedagang dapat terus berkembang guna meningkatkan kesejahteran masyarakat,” tegas Tom.
Tom juga menekankan kepada pihak pengembang agar menjalankan arahan Presiden agar bisa menyelesaikan pembangunan kedua pasar ini dalam 10 bulan ke depan sehingga bisa dimanfaatkan para pedagang dan masyarakat.
Dalam kesempatan terpisah, Sekretaris Jenderal Kemendag Srie Agustina mengatakan bahwa Pasar Youtefa nantinya akan bisa menjadi pusat distribusi atau pasar induk dan menjadi pusat transaksi barang dagangan produk-produk hasil bumi, maupun daging dan ikan dari 15 kabupaten/kota di Papua.
Editor : Eben E. Siadari
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...