Pemerintah Optimistis Swasembada Daging Sapi 2018
LEBAK, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah optimistis target produksi swasembada daging sapi dapat terealisasi sampai tahun 2018 dengan meningkatkan populasi ternak hewan itu.
"Kita terus mendorong agar peternak meningkatkan populasi untuk mendukung swasembada daging sapi," kata Direktur Pengembangan Usaha dan Investasi Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP) Kementerian Pertanian Jamil Musanif di Kabupaten Lebak, Jumat (5/6).
Ia mengatakan, pemerintah kini memfokuskan peningkatan populasi ternak sapi dengan mengoptimalkan program inseminasi buatan (IB), penambahan induk dan penyedian pakan.
Saat ini, jumlah populasi sapi terus bertambah dan diperkirakan 2018 bisa terealisasi swasembada daging.
Meskipun, kata dia, saat ini kebutuhan daging sapi Indonesia masih dipasok dari luar negeri, terutama Australia.
"Kami yakin target swasembada daging sapi akan tercapai 2018 jika melihat jumlah populasi sapi yang terus bertambah itu," katanya.
Menurut dia, saat ini usaha ternak sapi di berbagai daerah di Tanah Air berkembang pesat baik milik peternak rakyat, pengusaha swasta dan perusahaan daerah.
Mereka penghasil daging sapi dari Pulau Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Provinsi Lampung.
"Kami menilai pengembangan usaha sapi cukup menjanjikan ketersedian pangan juga pertumbuhan ekonomi masyarakat sebab nilai jualnya cukup tinggi," katanya.
Ia menyebutkan, pemerintah terus mendorong pengembangan sapi guna merealisasikan swasembada daging sehingga tidak mendatangkan dari impor.
Sebab saat ini kebutuhan daging sapi untuk konsumsi masyarakat mulai terpenuhi sapi lokal. "Kami bekerja keras untuk mewujudkan swasembada daging sapi tercapai 2018," katanya.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lebak Iman Santoso mengatakan pihaknya kini mengoptimalkan IB untuk mendukung program swasembada daging sapi lokal di daerah itu.
Selama ini, minat masyarakat mengembangkan budidaya ternak sapi lokal sangat tinggi. Mereka para ternak sudah tumbuh hampir di seluruh kecamatan.
Pihaknya mendorong usaha ternak berkembang guna memenuhi permintaan kebutuhan daging sapi. Apalagi, daerah Lebak sangat memungkinkan untuk pengembangan sapi karena ketersediaan pakan melimpah.
"Saya kira peternak begitu mudah melepaskan ternak sapi di tanah lapangan karena banyak rerumputan," katanya.
Sementara itu, sejumlah peternak sapi di Kecamatan Cileles Kabupaten Lebak mengaku mereka sangat terbantu dengan adanya program IB guna meningkatkan jumlah populasi.
"Kami selama tiga tahun sudah memiliki keturunan anaknya sebanyak lima ekor hasil program IB," kata Suryadi, seorang peternak sapi di Kecamatan Cileles. (Ant)
Editor : Eben Ezer Siadari
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...