Pemerintah Setarakan Bonus Atlet SEA Games dan APG
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), akan memberikan penghargaan berupa bonus kepada atlet dan pelatih yang berhasil meraih medali di ajang multi even olahraga atlet difabel se-Asia Tenggara, ASEAN Para Games (APG) yang nilainya setara dengan atlet yang berlaga di ajang multi even olahraga negara-negara Asia Tenggara, SEA Games.
“Besarnya bonus (atlet APG, Red) sama dengan SEA Games. Bonus akan diterima awal tahun 2016,” kata Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Djoko Pekik pada konfrensi pers di Media Center, Kemenpora, Jakarta, hari Rabu (16/12).
Dari situs resmi Kemenpora mencatat bahwa Indonesia berada di peringkat kedua APG 2015 Singapura dengan meraih 81 emas, 74 perak, dan 63 perunggu dengan total 218 medali.
Djoko mengulangi total bonus yang disalurkan adalah kepada olahragawan berprestasi di SEA Games 2015 lalu, termasuk biaya pajak yang dibayarkan pemerintah, mencapai sekitar Rp 34 milyar.
Dengan perincian untuk medali emas nomor perorangan sebesar Rp 200 juta, medali emas nomor beregu atau tim sebesar Rp 100 juta, medali perak nomor perorangan Rp. 50 juta, medali perak beregu atau tim sebesar Rp 25 juta.
Adapun medali perunggu nomor perorangan sebesar Rp 30 juta dan medali perunggu nomor beregu atau tim sebesar Rp 15 juta.
Hasil APG 2015 menempatkan Indonesia di urutan kedua, sama dengan peringkat seperti APG 2011 saat menjadi tuan rumah. Pada APG 2008 Thailand, Indonesia di peringkat empat. Peringkat yang sama (empat) juga diraih saat APG 2009 Malaysia. Prestasi terbaik adalah pada APG 2014 Myanmar, karena Indonesia di peringkat satu, sehingga menjadi juara umum.
“Pada APG 2015, beberapa cabang olahraga tidak mencapai target yakni atletik, boling sepuluh pin, catur, menembak, panahan, sepak bola cerebral palsy, renang, dan tenis meja. Hanya goalball yang sesuai target, yakni dapat 1 perunggu. Sementara angkat berat dan bulutangkis malah melebihi target,” kata Djoko.
“Bulutangkis dari target 6 emas, mendapat 8 emas, sementara angkat berat dari target 4 emas, mendapat 5 emas,” Djoko menambahkan.
Dari situs resmi Kemenpora mencatat APG 2015 telah digelar mulai Kamis (3/12) sampai dengan Rabu (9/12) dan diikuti sepuluh negara peserta, minus Timor Leste.
Dari 15 cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan, Indonesia mengikuti 11 cabang olahraga yakni panahan, atletik, badminton, sepak bola cerebral palsy, catur, goalball, angkat berat, menembak, renang, tenis meja, dan boling.
“Sementara Indonesia tidak ikut serta di cabang olahraga boccia, sailing, bola basket kursi roda, dan 5 a side football,” kata Djoko.
Dari situs resmi Kemenpora mencatat Jumlah atlet Indonesia di APG 2015 sebanyak 190 orang, Thailand mengirimkan atlet sebanyak 263 orang, Malaysia sebanyak 194 orang. Sementara atlet Vietnam sebanyak 127 orang, dan Singapura 152 orang. Komposisi atlet Indonesia terbanyak di cabor atletik 43 orang, disusul renang 39 orang, tenis meja 34 orang, serta catur dan bulutangkis sama-sama 15 orang.
Dari situs resmi Kemenpora mencatat Atletik menjadi cabang olahraga yang menyumbang medali terbanyak bagi Indonesia, yakni 27 emas, 24 perak, dan 16 perunggu. Kemudian renang mendapat 17 emas, 17 perak, dan 16 perunggu. Tenis meja 15 emas, 13 perak, dan 10 perunggu. Catur 9 emas, 10 perak, dan 6 perunggu. Bulutangkis 8 emas, 4 perak, dan 7 perunggu. Angkat berat 5 emas, 2 perak, dan 2 perunggu.
Dari situs resmi Kemenpora mencatat Atlet peraih medali terbanyak adalah Musa Caru Baba (renang) dengan 4 emas dan 1 perak. Disusul Setiyo Budi Hartanto (atletik) dengan 4 emas, Jendi Pangabean (renang) 3 emas, 2 perak, dan 1 perunggu, Ngaimin (renang) 3 emas dan 2 perak, dan Martin Losi (atletik) 3 emas dan 1 perak.
Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora Faisal Abdullah mengatakan untuk persiapan keikutsertaan Indonesia di APG berikutnya pada 2017 di Kuala Lumpur, pemerintah mengupayakan agar Indonesia mengikuti seluruh cabang olahraga yang dipertandingkan. (kemenpora.go.id).
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...