Pemerintah Siap Pasok BBM Selama Puasa dan Lebaran 2015
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) IGN Wiratmaja Puja mengungkapkan pemerintah siap memasok Bahan Bakar Minyak (BBM) selama bulan puasa dan lebaran 2015.
“Pemerintah menyiapkan pasokan yang cukup untuk mengatasi atau menangani pola konsumsi BBM selama bulan puasa dan lebaran 2015 ini,” kata IGN Wiratmaja saat jumpa pers di auditorium Ditjen Migas, Gd. Plaza Centris lantai 15 Jl. HR Rasuna Said Kavling B-5, Kuningan, Jakarta.
Menurut Wiratmaja pola konsumsi BBM setiap lebaran selalu naik. “Kalau kita mengacu tahun-tahun sebelumnya, sebelum lebaran, pada awal bulan puasa konsumsi BBM terjadi kenaikan. Lalu dua minggu sebelum lebaran kenaikannya tajam konsumsi bahan bakar baik premium maupun avtur,” kata dia.
Dan pada saat hari lebarannya, lanjut Wiratmaja, konsumsi BBM turun. “Puncak-puncaknya beberapa hari sebelum lebaran konsumsinya itu naik besar sekali. Pada saat lebaran turun, mungkin masyarakat pada sedang silaturahmi di desa. Dan setelah lebaran sehari-dua hari setelah lebaran konsumsi BBM naik lagi,” kata dia.
“Jadi mungkin masyarakat kita berwisata jadi kebutuhan BBM naik lagi. Ini polanya,” kata Dirjen Migas.
Menurut Wiratmaja, untuk konsumsi solar mengalami penurunan cukup drastis pada saat lebaran dikarenakan industri pada istirahat dan libur. “Jadi kebutuhan solar industri sangat besar turunnya. Walaupun untuk transportasi konsumsi naik, tapi karena untuk industri cukup besar penurunan kebutuhannya maka total konsumsinya turun,” kata dia.
“Untuk avtur juga kelihatan polanya. Sebelum lebaran, memasuki bulan puasa mulai naik kebutuhan avturnya. Pada puncaknya beberapa hari sebelum lebaran. Sedangkan pada saat lebaran konsumsinya turun. Lalu setelah itu konsumsi avtur naik tajam lagi,” katanya.
“Jadi masyarakat kita berwisata dan penerbangan full lagi setelah lebaran,” kata dia menambahkan.
Sementara itu, untuk konsumsi LPG menurut Wiratmaja, pada saat menjelang lebaran konsumsinya naik cukup tajam. “Pada saat lebaran konsumsi turun. Satu hari-dua hari setelah lebaran masih turun, tapi pada hari ketiga baru kelihatan menanjak lagi konsumsinya,” kata dia.
“Pemerintah telah mengidentifikasi dan menyiapkan pasokan tentunya. Untuk stok BBM kita naikan stoknya yang ada di pertamina dan badan usaha-badan usaha lain,” kata dia.
“Kira-kira untuk premium stoknya kita naikkan sekitar 18 persen atau 17,8 persen ini kita siapkan. Sedangkan Solar karena konsumsinya turun, maka stoknya diturunkan 10,7 persen. Selanjutnya avtur stoknya dinaikan 10,1 persen dan stok LPG naik 5 persen.”
“Ini untuk mengakomodasi fluktuasi permintaan BBM, premium, solar, avtur dan LPG selama bulan puasa dan lebaran,”
Selanjutnya, mengenai pola harga minyak dunia saat ini, kata Wiratmaja, sempat mengalami kenaikan pada dua-tiga minggu terakhir. “Setelah itu dua hari terakhir turun lagi, setelah sidang OPEC trennya masih turun tapi tidak drastis. Kenapa kita selalu melihat harga minyak dunia? Karena kita masih impor minyak cukup besar. Jadi referensi harga minyak dunia selalu menjadi perhatian kita,” kata Dirjen Migas.
Bangladesh Minta Interpol Bantu Tangkap Mantan PM Sheikh Has...
DHAKA, SATUHARAPAN.COM-Sebuah pengadilan khusus di Bangladesh pada hari Selasa (12/11) meminta organ...