Pemerintah Tengah Berkoordinasi Bahas Perundingan RI-Inggris
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Perdagangan RI, Thomas Trikasih Lembong, mengaku tengah melakukan koordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, untuk membahas bentuk kerja sama perdagangan dengan Inggris pasca keluar dari Uni Eropa (Britain to Exit/Brexit).
“Saya sudah minta ke pak Ekonomi (Darmin Nasution) untuk segera mengadakan rakor (rapat koordinasi) antara menteri-menteri terkait. Saya maunya kalau bisa kita musyawarah bersama. Kita berikutnya mau ke mana, ya kan,” kata Tom Lembong menjawab pertanyaan satuharapan.com, di Auditorium Kementerian Perdagangan, Jakarta, hari Senin (18/7).
Menurut Mendag, selain Inggris ada sejumlah negara lain yang berminat melakukan perundingan perdagangan dengan Indonesia, namun dia tidak menyebutkan negara mana saja yang dimaksud selain negara Inggris.
“Ada beberapa negara yang berminat untuk juga masuk ke dalam perundingan, perjanjian perdagangan dengan Indonesia,” kata Tom.
Tom menambahkan dirinya tengah mencari masukan dari rekan-rekan menteri Kabinet Kerja untuk menindaklanjuti minat kerja sama perdagangan sejumlah negara dengan Indonesia.
“Saya ada beberapa ide. Hemat saya ini saatnya saya cari masukan dari kawan-kawan, rekan-rekan menteri di tim ekonomi dan juga kabinet, kita sebaiknya mau ke mana sebagai langkah berikutnya,” kata Tom.
US$ 2,7 Miliar
Sebelum Inggris keluar dari Uni Eropa, nilai perdagangan Indonesia dengan Inggris sampai dengan tahun 2013 mencapai 2,7 miliar dolar Amerika Serikat.
Data Badan Pusat Statistik merangkum total perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa pada 2015 mencapai US$ 26,1 miliar. Indonesia mencatatkan total ekspor ke Uni Eropa sebesar US$ 14,8 miliar dan impor dari Uni Eropa sebesar US$ 11,3 miliar.
Sementara itu, total aliran investasi (direct investment flows) Uni Eropa ke Indonesia dalam 10 tahun terakhir (2005-2015) mencapai USD 9,8 miliar yang terfokus di sektor-sektor konstruksi, transportasi, tanaman pangan, perkebunan, dan pertambangan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Xin Hua melaporkan dari London bahwa rakyat Inggris yang menginginkan negaranya keluar dari UE pada Jumat (24/6) pagi waktu setempat memenangi referendum Brexit dengan mencatat perolehan 52 persen dari 71 persen suara yang masuk.
Dari total suara yang masuk tersebut, lebih dari 17 juta warga memilih Inggris mencabut keanggotaan, sementara sekitar 16 juta lainnya memilih tetap menjadi bagian dari UE.
Hasil referendum itu akan membuat Inggris menarik diri dari keanggotaan UE setelah bergabung selama 43 tahun. Inggris menjadi negara pertama yang keluar dalam sejarah 60 tahun keberadaan kelompok Eropa itu.
Editor : Eben E. Siadari
PM Lebanon Minta Iran Bantu Amankan Gencatan Senjata Perang ...
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Perdana Menteri sementara Lebanon pada hari Jumat (15/11) meminta Iran untuk...