Pemerintahan Trump Hadapi Risiko Konflik Global Lebih Besar

WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Pemerintahan Donald Trump menghadapi dunia yang berisiko terkena konflik lebih besar, pertumbuhan yang lebih lambat dan tekanan antidemokrasi lebih banyak dibandingkan dengan yang pernah ada sejak Perang Dingin, ungkap laporan intelijen baru Amerika Serikat (AS) yang dirilis pada Senin (09/01).

Kepemimpinan AS kian menurun di tengah pergeseran kekuatan ekonomi, politik dan teknologi, perubahan besar dalam lanskap global “yang meramalkan kesuraman dan kesulitan dalam waktu dekat,” menurut laporan “Global Trends: Paradox of Progress” Dewan Intelijen Nasional (National Intelligence Council/NIC).

“Lima tahun mendatang akan terlihat ketegangan yang kian meningkat baik di dalam dan antara sejumlah negara,” ungkap laporan.

NIC, yang merupakan kelompok penelitian di bawah Kantor Direktur Intelijen Nasional, mengeluarkan penilaian global mereka setiap empat tahun, dan laporan terbaru itu muncul 11 hari sebelum Trump dilantik sebagai presiden.

Laporan itu melukiskan gambaran tantangan yang kian suram, termasuk perbedaan pendapatan yang begitu ekstrem, dislokasi teknologi, pergeseran demografi, dampak pemanasan global dan konflik komunal yang semakin intensif.

Lebih lanjut, sejumlah pemerintahan demokrasi di Barat akan menemukan kesulitan yang lebih besar untuk mempertahankan prinsip mereka.

“Rasanya akan lebih sulit untuk menjalin kerja sama internasional dan memimpin dengan cara yang diharapkan oleh rakyat,” katanya.(Ant/AFP)

Editor : Eben E. Siadari