Pemilu 2014: Baru 1.714 WNI di Lima Negara Mencoblos
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat, Senin (31/3), mencatat sebanyak 1.714 warga Negara Indonesia (WNI) di lima negara datang dan menggunakan hak pilih mereka di tempat pemungutan suara luar negeri. Suara mereka disatukan dalam Dapil DKI II. Pemilu di luar negeri berlangsung hingga 6 April.
“Namun kami belum bisa menghitung partisipasi pemilih secara keseluruhan karena masih harus menunggu respons dari surat suara yang telah dikirim lewat pos oleh pemilih di luar negeri,” kata Komisioner Ferry Kurnia Rizkiyansyah di Jakarta, Senin.
Kelima negara yang melakukan pemungutan suara pada Minggu (30/3) tersebut adalah Republik Rakyat Tiongkok, Hongkong, Brasil, Denmark dan Chili. Pelaksanaan pemungutan suara tersebut diselenggarakan oleh enam panitia pemilihan luar negeri (PPLN).
Di PPLN Shanghai tercatat 238 pemilih dari 1.859 orang DPT hadir di TPS, PPLN Beijing ada 423 pemilih dari 1.197 DPT, dan PPLN Hongkong dihadiri 776 pemilih dari 102.265 DPT.
Sedangkan untuk PPLN di Kopenhagen, Denmark sebanyak 120 pemilih dari 508 DPT hadir di TPS dan 43 WNI pemilih hadir di TPS Santiago, Chili.
Periode pelaksanaan pemungutan suara di luar negeri dimulai 30 Maret hingga 6 April di 130 kantor perwakilan atau PPLN di negara asing.
Meskipun pemungutan suara di luar negeri dilakukan mendahului pelaksanaan di dalam negeri, penghitungan surat suara akan dilakukan secara bersama-sama pada 15 April di masing-masing PPLN.
Proses pemungutan suara Pemilu Anggota DPR RI di luar negeri dilakukan mendahului pelaksanaan pemungutan suara Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD di dalam negeri.
Selain hadir di TPSLN, sistem pemungutan suara khusus untuk pemilih di luar negeri dapat dilakukan dengan metode pos dan drop box.
“Drop box” adalah mekanisme penyediaan kotak di titik yang pemilihnya sulit mendatangi TPS LN, sedangkan pemungutan lewat pos dilakukan dengan dikirimkan surat suara ke alamat pemilih bersangkutan.
“Jangan sampai ada WNI yang tidak menggunakan pilih karena tidak mendapatkan informasi hari dan tanggal pemungutan suara. Jaringan komunikasi formal dan informal harus dimaksimalkan,” ujar Ferry.
2 Juta Pemilih
Berdasarkan data daftar pemilih tetap yang diputuskan KPU, ada 2.010.280 orang calon pemilih di luar negeri. Namun, jumlah ini sempat dipersoalkan. Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Rieke Dyah Pitaloka, mengatakan, DPT luar negeri bermasalah. Sebab, jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah TKI. “Ini sangat tidak masuk akal. Padahal, jumlah TKI tahun 2012 di Malaysia saja 2,3 juta. Mengapa DPT lebih sedikit daripada jumlah TKI?” kata Rieke di Jakarta, Senin (11/11/2013).
Soal DPT Luar Negeri ini juga disorot Migrant Care. Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah menilai, kekacauan DPT luar negeri disebabkan panitia pemilihan luar negeri (PPLN) hanya bekerja sendiri saat memutakhirkan daftar pemilih, sedangkan lembaga terkait melepas tanggung jawabnya. Lembaga terkait yang dimaksudnya adalah Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), dan Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM.
Anis menyarankan sinergi dapat dilakukan antara PPLN dengan BNP2TKI dan Ditjen Imigrasi, terutama terkait data perpindahan buruh migran. “Koordinasi tidak banyak dilakukan. Hanya formalitas,” kata dia. Anis memperkirakan sekitar 4,5 juta WNI di luar negeri tidak dapat menggunakan hak pilih pada Pemilu 2014 karena namanya tidak masuk dalam DPT luar negeri.
Pemilih luar negeri masuk ke daerah pemilihan DKI II. Daerah pemilihan DKI II meliputi Kota Jakarta Pusat, Kota Jakarta Selatan, dan pemilih luar negeri. Pemilih yang tercatat dalam DPT yang ditetapkan pada 4 November lalu untuk daerah pemilihan DKI II adalah 4.335.918 orang. Selain pemilih luar negeri, calon pemilih dalam negeri berjumlah 2.325.638, terdiri atas perempuan 1.149.547 dan laki-laki 1.176.091. (Ant/dok)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...