Pemilu 2014, Butet: Komisi X Masih Berorientasi Proyek
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Aktor teater, Butet Kartaredjasa, mengatakan DPR Komisi X belum optimal bicara mengenai isu-isu seni dan kebudayaan. Mereka hanya berorientasi kepada proyek, bukan menjalankan program yang serius bagi kelestarian kebudayaan bangsa Indonesia.
Kawan-kawan di Komisi X belum berhasil menciptakan suatu strategi untuk kebudayaan yang lebih baik, katanya di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (21/3).
Lebih Butet yang rutin tampil dalam "Sentilan Senilun" di salah satu stasiun televisi swasta bersama Slamet Rahardjo itu, mengatakan peran Komisi X sebagai legislator dirasa masih kurang. Kebanyakan hanya bermotif mencari kerjaan, ditambah dengan 90 persen anggota DPR mencalonkan diri lagi, maka bukan tidak mungkin kebudayaan Indonesia makin terkikis.
Komisi X belum optimal menjalankan peran leglistatifnya, dan itu menjadi tidak 'seksi'. Kebanyakan caleg motifnya hanya mencari kerjaan di DPR, mencari duit, tidak pernah berpikir serius. Apalagi 90 persen caleg merupakan muka lama, Butet menerangkan.
Butet juga mempertanyakan program Komisi X yang mendorong penghayatan pada proses yang mempunyai visi untuk Indonesia. Nyatanya orang sudah tidak bangga lagi kepada budaya asli Indonesia, malah mengagumi musik Korea, yang populer dengan K-pop.
Tugas para leglislator itu menyiapkan suatu infrakstruktur supaya manusia bisa mempercayai kembali kekuatan kebudayaannya. Kalau hari ini manusia di Indonesia lebih mengenal K-pop daripada produk Indonesia, yang salah bukan rakyatnya tetapi pemilik kebijakan seperti DPR dan eksekutifnya, Butet menerangkan.
Anak muda sekarang, katanya, lebih berorientasi kepada budaya Barat, dan cenderung meninggalkan budaya sendiri. Mereka tidak lagi tertarik pada budaya kuliner dari Indonesia, tetapi lebih memilih makan-makanan seperti sushi.
Anak muda Indonesia tidak lagi bangga terhadap kuliner budaya seperti rendang, gudeg, bubur sagu, tetapi lebih menyukai masakan impor dan merasa derajatnya naik, ujar Butet.
Untuk itu, Butet menambahkan, masyarakat harus berperan aktif dalam Pileg 2014 untuk mencari calon yang berkualitas dengan melihat rekam jejaknya serta terus mencari informasi caleg dari daerah pilihan masing-masing.
Kalau dari yang ada sudah tidak bagus, ya tidak usah dipilih, dia menegaskan.
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...