Pemilu 2014, Paramadina: Anggota DPR Belum Peka Kualitas Pendidikan di Daerah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Wakil Rektor Universitas Paramadina, Ir Totok Amin Soefijanto M.A.Ed.D, mengatakan di daerah pelosok Indonesia masih banyak yang belum tersentuh pendidikan yang berkualitas, dan itu merupakan tugas anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"Anggota DPR dan DPRD memiliki kewajiban membela kepentingan rakyat. DPR dan DPRD harus mengatasi masalah di segala bidang, terutama bidang yang menyangkut rakyat banyak. Pendidikan termasuk bidang yang penting, karena menentukan masa depan generasi muda Bangsa Indonesia," katanya dalam email kepada satuharapan.com, Selasa (4/3).
Totok menambahkan, tampak sekali betapa anggota DPR dan DPRD tidak peka terhadap masalah rakyatnya. Calon anggota leglislatif (caleg), pada Pemilu mendatang, hanya sibuk memasang spanduk dengan janji-janji, yang secara nyata pendidikan di daerah malah makin merosot.
"Saya sedang berada di Desa Air Hitam, Labuhan Batu Utara, Sumatera Utara. Banyak caleg hanya sibuk pasang baliho dengan janji-janji, tetapi kenyataannya sekolah masih reyot, kurang guru, dan metode pengajaran yang kurang efektif," Totok mengungkapkan.
Lebih lanjut Totok menekankan, kriteria khusus caleg harus memiliki pandangan yang jelas mengenai masalah pendidikan di Indonesia, serta solusinya. Tahukah dia (caleg) tentang problem ujian nasional? Bagaimana meningkatkan mutu pengajaran di kelas? Apakah guru di Indonesia sudah dilatih dan dididik dengan baik. Itu yang menjadi penting untuk memilih caleg berkualitas.
“Kriteria caleg yang berkualitas tentu jujur, kompeten, dan berintegritas. Dia juga harus memahami keberagaman masyarakat kita dan ideologi Pancasila,” Totok menegaskan.
Dia menambahkan, usia tua muda dalam menentukan kualitas seorang caleg tidak terlalu menjadi persoalan, namun sebaiknya yang mempunyai komitmen tetang bagaimana memberikan udara baru bagi dunia pendidikan di Indonesia.
“Umur tidak masalah, yang penting pandangannya ke depan. Tua atau muda itu hanya soal lahir dulu atau belakangan. Pendidikan sebaiknya minimal S-1. Track record ada di bidang pendidikan, tidak sebatas pernah sekolah atau jadi orangtua murid,” Totok menambahkan.
Totok mengimbau, masyarakat harus dapat lebih teliti lagi memilih caleg di daerah pilihanya, apalagi menyangkut perannya dalam isu-isu mengenai pendidikan. "Saya imbau warga masyarakat meneliti caleg di dapil masing-masing dan jangan golput," imbau Totok.
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...