Pemilu Thailand Diwarnai Kericuhan
BANGKOK, SATUHARAPAN.COM - Pemungutan suara bermasalah di Thailand dimulai pada Minggu (2/2) ketika para demonstran antipemerintah menutup paksa lebih dari 10 persen TPS di negara itu, kata pejabat Komisi Pemilihan Umum Thailand.
“TPS telah dibuka,” kata sekjen KPU Thailand Puchong Nutrawong, menambahkan bahwa para demonstran mencegah pemungutan suara di 12 provinsi wilayah selatan dan setidaknya tiga distrik di Bangkok.
Pemilu dini diserukan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra dalam sebuah upaya yang gagal untuk meredakan ketegangan di negara itu, yang telah berlangsung selama tiga bulan dan terkadang menimbulkan aksi berdarah yang bertujuan menggulingkan pemerintahannya.
Pemungutan suara dilakukan sehari setelah konflik bersenjata terjadi di Lak Si, pinggiran utara Bangkok, saat para demonstran propemerintah dan antipemerintah terlibat kerusuhan dan mengakibatkan tujuh orang terluka.
Di provinsi-provinsi selatan Thailand – basis gerakan antipemerintah – para demonstran menghentikan pendistribusian kertas dan kotak suara ke TPS di 42 tempat pemilihan, tambah Puchong.
Di Bangkok otoritas pemilu tidak dapat menggelar pemungutan suara setidaknya di tiga distrik.
“Mereka tidak bisa membuka TPS di distrik Ratchathevi, Din Daeng dan Lak Si – yang ditutup semalam (setelah konflik bersenjata),” kata Ninart Chalitanon dari Bangkok Metropolitan Administration kepada AFP. (AFP)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...