Pemilu Yunani Hari Ini Diperkirakan akan Ketat
ATHENA, SATUHARAPAN.COM - Rakyat Yunani hari ini (20/9) kembali mendatangi tempat pemungutan suara untuk memilih anggota parlemen yang akan menentukan pemerintahan di negara yang sedang dilanda krisis ekonomi dan krisis politik tersebut.
Alexis Tsipras, pemimpin partai kiri Syriza yang mengundurkan diri sebagai perdana menteri bulan lalu dan menyerukan pemilu ulang, kali ini berusaha untuk terpilih kembali untuk mendapatkan legitimasi yang lebih kuat menjalankan program reformasi ekonomi yang mengandalkan bantuan dari negara-negara Uni Eropa.
Partai Syriza pimpinan Tsipras berlaga ketat dengan Partai Demokrasi Baru yang konservatif pimpinan Vangelis Meimarakis, yang menuduh Tsipras tidak mampu menangai kreditur internasional yang telah memberikan dana talangan bagi keuangan negara itu.
Pemungutan suara dimulai pada pada pukul 0400 GMT atau pukul 11:00 pagi di Jakarta, yang diperkirakan hanya diikuti oleh tidak sampai 10 juta penduduk Yunani yang berhak untuk memilih. Pemungutan suara dijadwalkan berakhir pukul 1600 GMT atau pukul 23:00 dan proyeksi suara diharapkan sudah dapat diketahui pada pukul 1800 GMT atau pukul 01:00 dini hari nanti.
Menurut laporan Reuters, jajak pendapat menunjukkan Tsipras berpeluang memenangi pemilu tetapi dengan perbedaan tipis bahkan jika Meimarakis menang pun tidak akan mengejutkan.
Baik Partai Syriza maupun penentangnya, diperkirakan tidak akan dapat memenangi 38 persen suara yang dipandang jumlah minimal untuk mendapatkan suara mayoritas di parlemen yang terdiri dari 300 kursi.
Itu berarti siapa pun yang mendapatkan suara terbanyak - dan bonus 50 kursi yang terjadi dengan itu - akan perlu membentuk koalisi, mungkin dengan satu atau kedua partai tengah yang kecil, To Potami dan partai PASOK..
Pemilu Yunani kali ini mendapat perhatian cermat dari negara-negara di luar Yunani karena pemenangnya akan menjadi penentu reformasi ekonomi yang mendalam yang diperlukan negara tersebut. Reformasi itu merupakan proyek raksasan karena menelan dana talangan 86-miliar euro (US$ 98 miliar). Dana talangan in lahi yang oleh Tsipras mati-matian dinegosiasikan dengan negara-negara zona euro bulan Agustus lalu.
Pemerintah baru juga harus mengatur rekapitalisasi bank-bank di negara itu, dan kontrol modal yang dikenakan pada bulan Juni untuk mencegah ledakan sistem keuangan.
Baik Partai Syriza maupun Partai Demokrasi Baru telah berjanji untuk melakukan itu - tetapi ada perbedaan tipis pada isu-isu seperti reformasi tenaga kerja.
Pemilu hari Minggu ini adalah pemungutan suara nasional ketiga tahun ini setelah pemilihan umum pada bulan Januari yang membawa Tsipras berkuasa dan referendum pada bulan Juli yang menentukan apakah akan menerima kesepakatan bailout dan rencana penghematan baru dari Uni Eropa.
Jawaban untuk yang terakhir adalah "tidak", tetapi dengan semakin dekatnya Yunani keluar dari zona euro akibat pilihan itu, Tsipras akhirnya pasang badan dan menyetujui kesepakatan baru yang dulunya selalu ia tolak.
Dia kemudian mengundurkan diri dan menyerukan pemilu dini yang berlangsung hari ini.
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...