Pemimpin Agama Berperan dan Mencegah Hasutan untuk Kekerasan
MAROKO, SATUHARAPAN.COM – Sebuah forum untuk membahas peran pemimpin agama dalam mencegah hasutan untuk kekerasan dan kekejaman diselenggarakan di Fez, Maroko, hari Kamis (23/4). Forum menyerukan agar pemimpin agama di seluruh dunia bertindak untuk mencegah, mitigasi, dan terlibat menyelesaikan konflik.
Forum yang berlangsung dua hari itu diselenggarakan setelah pertemuan khusus Majelis Umum PBB di New York mengajak negara-negara anggota dan pemimpin agama dari seluruh dunia terlibat perdebatan tingkat tinggi tentang promosi toleransi dalam perang melawan ancaman ekstremisme kekerasan.
Forum itu diselenggarakan atas inisiatif Kantor PBB untuk Pencegahan Genosida, Pusat International Raja Abdullah Bin Abdulaziz untuk Antaragama dan Dialog Antarbudaya, dan Delegasi Menteri bidang Hak Asasi Manusia di Maroko. Tujuan konferensi ini untuk mendorong diskusi antar peserta tentang peran pemimpin agama dan organisasi keagamaan dalam pencegahan kekejaman, termasuk genosida, kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
"Pencegahan ketegangan agama dan intoleransi memerlukan keterlibatan semua sektor masyarakat. Namun, pemimpin agama dapat mengambil peran secara kritis," kata Penasihat Khusus PBB untuk Pencegahan Genosida, Adama Dieng, seperti dirilis situs PBB.
"Mengingat pengaruh besar yang mereka miliki terhadap pengikutnya dan masyarakat, pada tingkat nasional dan internasional, para pemimpin agama dapat dan harus memainkan peran dalam pencegahan, mitigasi dan penyelesaian ketegangan dan konflik antara orang-orang dari agama yang berbeda," kata Dieng.
Menurut dia, adalah juga tanggung jawab para pemimpin agama dalam pencegahan kekerasan dan kekejaman dan kejahatan.
Forum itu memberikan kesempatan untuk meneliti peran tokoh agama dalam mencegah atau membatasi ceramah berisi kebencian dan hasutan dalam situasi sekarang. Forum juga mengeksplorasi tindakan pencegahan yang harus diambil dalam memberdayakan para pemimpin agama untuk mengidentifikasi peringatan dini atas kejahatan dan kekejaman dalam komunitas mereka, serta memberikan respon terpadu dan cepat pada saat kerusuhan sosial.
Forum itu juga berusaha untuk membahas bagaimana tindakan ini dapat diimplementasikan pada negara-negara anggota.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...