Pemimpin Gerilyawan Pakistan Tewas dalam Serangan Bom di Kabul, Afghanistan
AS tawarkan hadiah US$3 juta untuk informasi dan kematiannya, terkait terorisme. Dua pembantunya juga tewas dalam ledakan bom.
ISLAMABAD, SATUHARAPAN.COM-Seorang gerilyawan senior Pakistan dengan hadiah US$3 juta untuk kepalanya telah tewas bersama dengan tiga pembantunya di negara tetangganya, Afghanistan, tiga komandan gerilyawan dan seorang pejabat intelijen mengatakan pada hari Senin (8/8).
Para pejabat Pakistan mengatakan kematian Abdul Wali, juga dikenal sebagai Omar Khalid Khurasani, dapat menjadi pukulan bagi pembicaraan damai yang baru lahir antara Taliban Pakistan, yang dikenal sebagai Tehreek-e-Taliban Pakistan atau TTP, dan pemerintah Pakistan setelah pertemuan yang difasilitasi oleh Taliban, penguasa di Kabul.
Khurasani dan para pembantunya tewas dalam ledakan bom pinggir jalan saat bepergian dengan mobil di provinsi tenggara Paktia pada hari Minggu (7/8), sumber mengatakan kepada Reuters tanpa menyebut nama. Mereka tidak mengatakan siapa yang mereka yakini berada di balik serangan itu.
Seorang komandan militan keempat mengkonfirmasi kematian itu di Twitter: “Dia tidak lagi bersama kami,” tulis Ehsanullah Ehsan dalam sebuah tweet.
Khurasani adalah kepala Jamat-ul-Ahrar (JuA), cabang TTP yang ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh PBB dan Amerika Serikat, yang telah menawarkan hadiah sebesar US$3 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapan atau kematiannya.
Laporan kematian seorang gerilyawan senior Pakistan di Afghanistan muncul hanya sepekan setelah Amerika Serikat mengatakan mereka membunuh pemimpin Al Qaeda, Ayman al-Zawahri, dalam serangan di sebuah wisma tamu di Kabul.
Pemerintah Taliban di Kabul dan militer Pakistan serta kantor luar negeri tidak menanggapi permintaan komentar. TTP mengatakan tanpa mengkonfirmasi kematian bahwa mereka akan merilis pernyataan rinci.
Kelompok Khurasani telah mengklaim bertanggung jawab atas beberapa serangan terhadap polisi, militer, minoritas Muslim Syiah dan Kristen, yang menewaskan ratusan orang di Pakistan.
Karena sikap anti-Syiahnya yang kuat, kelompok Khurasani selama beberapa tahun telah bergabung dengan kelompok ISIS di Afghanistan dan Pakistan sebelum kembali ke kelompok TTP tahun lalu, kata para pejabat.
Di antara tiga militan lain yang tewas bersamanya, satu adalah Mufti Hasan, yang oleh pejabat Pakistan digambarkan sebagai komandan senior yang bekerja untuk ISIS.
Khurasani, yang pernah dianggap bermusuhan dengan setiap negosiasi dengan pemerintah Pakistan, termasuk di antara para pemimpin TTP yang mengadakan sesi pembicaraan damai di Kabul dengan delegasi ulama yang dikirim dari Pakistan, kata pejabat Pakistan.
TTP ingin menggulingkan pemerintah di Pakistan dan menggantinya dengan versi hukum Syariah yang keras. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...