Pemimpin HAM PBB: ISIS Ciptakan Rumah Berdarah
JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Militan Islamic State in Iraq and Syria (ISIS) yang menguasai sebagian besar Irak dan Suriah berniat menciptakan “rumah berdarah,” kata pemimpin hak asasi manusia PBB yang baru pada Senin (8/9).
Dalam pidato perdananya kepada Dewan HAM PBB, Zeid Ra'ad Al Hussein mengecam kelompok militan yang menamakan dirinya sendiri Islamic State (IS).
“Takfiris (ekstremis) yang baru-baru ini membunuh (wartawan Amerika Serikat) James Foley dan ratusan korban tak berdaya lainnya di Irak dan Suriah, apakah mereka percaya bahwa mereka bertindak berani dengan membantai tawanan dengan biadab ” kata pangeran dan mantan duta besar Yordania untuk PBB itu dalam pembukaan sidang ke-27 Dewan HAM PBB di Jenewa.
Pembantaian, pemenggalan, pemerkosaan dan penyiksaan yang dilakukan militan ISIS “mencerminkan seperti apa wujud negara Takfiri, jika gerakan tersebut benar-benar memerintah di masa depan,” kata Zaid, pemeluk Muslim sekaligus warga negara Arab pertama yang menjabat di Komisaris Tinggi PBB Hak Asasi Manusia.
“(Negara itu) akan menjadi rumah berdarah yang keras dan kejam, tempat bernaungnya kegelapan, tidak ada tempat berlindung bagi non-Takfiri di tengah-tengah mereka,” tegas diplomat tersebut.
Dia mendesak dunia menghentikan “konflik yang semakin menyatu di Irak dan Suriah” dan merupakan “prioritas utama dan mendesak”.
ISIS “menunjukkan ketidakpedulian mutlak dan disengaja terhadap hak asasi manusia,” kata Zaid, menekankan bahwa “skala penggunaan kekerasan brutal terhadap kelompok etnis dan agama yang mereka (ISIS) lakukan belum pernah terjadi sebelumnya dalam masa modern.”(AFP)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...