Pemimpin Israel Bahas Kemungkinan Usulan Gencatan Senjata di Gaza
TEL AVIV, SATUHARAPAN.COM-Kabinet perang Israel bertemu pada Sabtu (24/2) malam setelah delegasi kembali dari perundingan di Paris mengenai pembebasan sandera dan kesepakatan gencatan senjata dalam perang melawan Hamas.
Penasihat keamanan nasional Tzachi Hanegbi mengatakan para anggota akan “bertemu malam ini melalui telepon” untuk mendengar perkembangan terkini mengenai diskusi mengenai konflik di Jalur Gaza, yang kini memasuki bulan kelima.
Pembicaraan di Paris dihadiri oleh kepala dinas intelijen luar negeri Israel Mossad dan rekannya di dinas keamanan dalam negeri Shin Bet bertemu dengan mediator dari Amerika Serikat, Mesir dan Qatar.
“Mungkin ada ruang untuk mencapai kesepakatan,” kata Hanegbi kepada televisi N12 News dalam sebuah wawancara, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Israel menginginkan pembebasan semua sandera yang ditangkap dalam serangan 7 Oktober, dimulai dari semua perempuan, namun Hanegbi menambahkan: “Perjanjian seperti itu tidak berarti akhir perang.”
Jeda satu pekan dalam pertempuran di bulan November menyebabkan lebih dari 100 sandera dibebaskan, termasuk di antara mereka adalah warga Israel dan ditukar dengan sekitar 240 warga Palestina yang dipenjara di Israel.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut tuntutan Hamas untuk melakukan gencatan senjata di Gaza sebagai sesuatu yang “aneh” dan berjanji untuk melanjutkan kampanye militer sampai “kemenangan total” atas kelompok tersebut.
Panglima militer Israel, Herzi Halevi, mengunjungi Jalur Gaza pada hari Sabtu dan mengatakan tindakan militer adalah cara paling efektif untuk mendapatkan kembali para sandera.
Pertempuran adalah “pengaruh”, katanya kepada pasukan. “Kita perlu melanjutkan dan menerapkannya dengan kuat... untuk menggunakannya untuk membebaskan para sandera,” tambahnya.
Hamas menyerang komunitas pedesaan dan pos militer yang berbatasan dengan Jalur Gaza, menyebabkan sedikitnya 1.160 orang tewas, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.
Sekitar 250 sandera disandera, 130 di antara mereka masih berada di Gaza, meskipun sekitar 30 orang diperkirakan tewas, kata Israel.
Sebagai tanggapan, Israel melancarkan kampanye tanpa henti dari udara, darat dan laut terhadap pejuang Hamas, yang menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza telah menewaskan sedikitnya 29.606 orang. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...