Pemimpin Oposisi Rusia Navalny Kesehatannya Membaik
BERLIN, SATUHARAPAN.COM - Para dokter mengatakan, Senin (14/9), bahwa pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny, sudah mampu bernapas tanpa alat bantu dan bisa beranjak dari tempat tidur rumah sakit untuk waktu singkat.
Sementara itu, Jerman mengumumkan laboratorium Prancis dan Swedia telah mengkonfirmasi temuan bahwa Navalny diracuni Novichok, agen saraf era Soviet.
Jerman menuntut Rusia menyelidiki kasus itu, sementara Moskow menuduh Barat berusaha mencoreng Rusia.
Dokter telah melepas ventilator, alat bantu pernapasan Navalny dan mampu meninggalkan tempat tidurnya ‘dalam waktu cukup singkat,’ kata rumah sakit tersebut.
Meskipun kesehatan Navalny membaik, pernyataan itu tidak menjelaskan kondisi jangka panjang yang mungkin terjadi atas juru kampanye antikorupsi sekaligus lawan paling menonjol Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dokter sebelumnya memperingatkan meski kondisi Navalny mulai pulih, masalah kesehatan jangka panjang akibat keracunan itu tidak dapat dikesampingkan.
Kremlin tersinggung dengan seruan Kanselir Jerman Angela Merkel dan para pemimpin lainnya yang mencari jawaban atas keracunan itu dan menyangkal keterlibatan pemerintahan Rusia apa pun.
Berita mengenai kondisi Navalny itu datang ketika rekan-rekannya memperoleh kemenangan dalam sejumlah pemilihan daerah yang diadakan di seluruh Rusia pada Minggu (13/9).
Di Novosibirsk, yang dikunjungi Navalny sebelum jatuh sakit, kepala markas regionalnya, Sergei Boiko, memenangkan kursi dewan kota.
Rusia Bersatu, partai utama Kremlin yang dijuluki Navalny sebagai ‘partai para penjahat dan pencuri,’ kehilangan mayoritasnya di dewan, menurut beberapa hasil awal pemilihan. Perwakilan Navalny lainnya, Ksenia Fadeyeva, memenangkan kursi dewan kota di Tomsk, kota yang ia tinggalkan dalam penerbangan dan jatuh sakit. (VOA)
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...