Pemprov DKI Siapkan Lahan TMP di Cilangkap

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Provinsi Jakarta telah menyiapkan lahan untuk taman makam pahlawan (TMP) di Cilangkap, Jakarta Timur. Hal itu diungkapkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk mengantisipasi jika dalam jangka waktu 10 tahun ke depan ketersediaan lahan di pemakaman TMP Kalibata telah habis. Menurut Ahok, saat ini jumlah liang kuburan yang tersisa di TMP Kalibata menipis, tinggal sekitar 350 petak.

“Padahal sebulan rata-rata bisa tiga (liang, Red) terpakai. Kalau gitu berarti nggak sampai 10 tahun sudah habis. Kita juga nggak tahu 70 tahun merdeka kan yang tua juga lebih banyak. Kita pikirkan itu,” ujar Ahok selesai menggelar ziarah di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (16/6) siang.

Kendati lahan yang disediakan di Cilangkap tersebut lahan milik TNI, Ahok mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk membebaskan lahan. Lahan milik TNI yang akan dibeli Pemprov DKI Jakarta tersebut kurang lebih seluas 30 hektare.

“Rencana 30 hektare yang akan kami bebaskan, termasuk jalannya. Kita inginkan dari tol itu jalan masuk ke Cilangkap betul-betul lebar, nggak belok-belok gitu lho,” ungkap mantan politikus Gerindra itu.  

Menurutnya, Cilangkap cukup potensial untuk dijadikan lahan taman makam pahlawan, apalagi di dekatnya terdapat lapangan golf sehingga suasana tidak bising. Sementara perihal anggaran, Ahok mengaku dana yang dikucurkan sesuai dengan hasil appraiser atau hasil tafsir harga.

“Anggaran sesuai hasil appraiser. Hasil tafsir harganya berapa, kita pakai satu harga, kita bayar,” kata Ahok.

Saat ini, TMP Kalibata menjadi tempat peristirahatan terakhir lebih dari 7.000 tokoh negara, militer dan veteran dari Perang Kemerdekaan Indonesia. Jumlah ini bertambah setiap tahun.

Tokoh-tokoh pejuang yang dikuburkan di TMP Kalibata di antaranya Adam Malik (Wakil Presiden ke-3 Republik Indonesia), Agus Salim (Menlu ketiga Indonesia), Ali Sastroamidjojo (Perdana Menteri ke-8 Republik Indonesia), Djoeanda Kartawidjaja (Perdana Menteri ke-11 Republik Indonesia), Soetan Sjahrir (Perdana Menteri pertama Republik Indonesia), Hasri Ainun Habibie (Ibu Negara Republik Indonesia, istri BJ Habibie), Ali Alatas (Mantan Menlu dan Diplomat Indonesia), Marsekal Muda TNI Halim Perdanakusuma, Jenderal TNI Ahmad Yani (Pahlawan Revolusi), Jenderal Besar TNI Abdul Haris Nasution (Panglima ABRI, Ketua MPRS 1966-1972), Jenderal TNI Feisal Tanjung (Panglima ABRI), Taufiq Kiemas (Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat yang ke-12, suami Megawati Soekarnoputri), Umar Wirahadikusumah (Wakil Presiden ke-4 Republik Indonesia), Jenderal LB Moerdani (Panglima ABRI), Saharjo (Mantan Menhumkam), AA Maramis (Mantan Menkeu), dan Soedharmono (Wakil Presiden ke-5 Republik Indonesia). 

Editor : Sotyati