Pemuda Gereja Asia Ingin Wujudkan Gereja Esa
BEKASI, SATUHARAPAN.COM - Pertemuan Pemuda Dewan Gereja-gereja se-Asia (PDGA) diselenggarakan dengan semangat kesatuan sebagai warga gereja. Pertemuan ini dilaksanakan di Aula Gereja Kristen Pasundan (GKP) Kampung Sawah, Bekasi, Jawa Barat, Senin (18/5) hingga Rabu (20/5).
“Jadi semangat kesatuan sebagai warga gereja, yang juga punya panggilan untuk melihat persoalan-persoalan yang terjadi di dalam konteks sekitarnya maupun konteks global sebagai persoalan bersama perlu untuk diatasi bersama-sama,” kata Abdiel, pemuda dari perwakilan Persekutuan Gereja-gereja Indonesia kepada satuharapan.com, Senin (18/5) di GKP Kampung Sawah, Bekasi, Jawa Barat.
Tujuannya, menurut Abdiel, pada dasarnya ingin membentuk sebuah gereja yang esa, adanya satu gereja, namun tidak mungkin untuk konteks kita yang sangat majemuk, itu merupakan sebuah pemaksaan. “Tapi akhirnya berkembang pemahaman ekumenis itu jadi berubah ketika kita tetap merasa satu di tengah perbedaan itu,” kata Abdiel.
Pertemuan pemuda Dewan Gereja-gereja se-Asia ini, Christian Conference of Asia (CCA) Pre Assembly Youth Forum 2015 bertajuk Living together in the Household of God. Menurut Ketua Panitia, Pdt Titin Gultom kegiatan dimulai tanggal 18 hingga 20 Mei 2015, yang kemudian dilanjutkan dengan Sidang Raya Dewan Gereja-gereja se-Asia di Ancol, Jakarta.
Dipilihnya tempat di GKP Kampung Sawah, lanjut Titin, karena merupakan tempat yang mewakili atau representasi toleransi umat beragama. “Di sini sangat bagus. Jadi kegiatannya ada seminar, ada penjelasan apa itu CCA, bagaimana kultur itu dihidupkan di tengah konteks masing-masing, dan malam kebudayaan,” kata dia.
“Kegiatan CCA ini akan dilakukan dengan banyak jenis kegiatan lainnya seperti Bible Study, memahami kondisi geopolitik di tempat masing-masing sesuai dengan konteks negara baik Indonesia, baik Asia Timur, Asia Selatan, Asia Barat, bahkan Australia, maupun Selandia Baru,” kata dia.
Selain itu menurut panitia akan diagendakan exposure visit di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). “CCA mengharapkan di TMII, karena merepresentasikan Indonesia. Kami juga akan mengundang radio komunitas yang ada di sini, di Kampung Sawah untuk menceritakan bagaimana mereka menggerakkan dan menghidupkan tolerani umat beragama.”
Menurut panitia, peserta yang hadir sekitar 80 orang lebih termasuk dari berbagai daerah di Indonesia. “Filipina, Korea Selatan, India, Pakistan, Bangladesh, Sri Langka, Myanmar, Kamboja, Vietman, Malaysia, Timor Leste, Australia, Iran, Pakistan, Nepal. Dari Indonesia ada juga banyak utusan dari berbagai daerah, dari Toraja, Kalimatan, Timor, Sumatera, GKI, dan berbagi anggota gereja dan organiasi pemuda lainnya."
“Kalau mau dihitung dari hari pertama hingga hari terakhir, kalkulasi sementara semua yang terlibat mencapai 200 orang,” kata panitia itu.
Editor : Bayu Probo
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...