Pemuda Kristiani Asia Diharap Kerja Nyata Atasi Krisis Lingkungan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Ayub Manuel Pongrekun, mengharapkan generasi muda yang ada di kawasan Asia atau di seluruh dunia agar tidak hanya berkutat di komunitasnya, akan tetapi mulai memikirkan masalah krisis lingkungan sebagai bagian terpenting untuk dikerjakan bersama-sama.
“Dari semangat Kristiani kita akan memfokuskan ke kerja nyata dan untuk lingkungan, karena saat ini dari delegasi dari berbagai negara kita berharap akan banyak lahir pemahaman tentang lingkungan yang sama,” kata Ayub saat memberi kata sambutan di pembukaan Training For Trainers (TOT), Human Right Justice and Peace (HRJP) dengan Tema Eco Justice, hari Selasa, (6/10) di Auditorium Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Gedung Manggala Wanabakti, Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat.
Ayub menginginkan dari pelatihan itu, para pemuda yang tergabung dalam World Student Christian Federation (WSCF) dapat memahami masalah lingkungan di Indonesia. Selain itu dibangun pula dialog dengan para peserta, dalam hal ini generasi muda Kristen dari negara lain.
“Berbicara mengenai hutan sebenarnya saat ini kita harus mengingat bahwa Indonesia adalah negara dengan hutan hujan terbesar ketiga di dunia setelah Brasil dan Kongo,” kata Ayub.
“GMKI ingin berpartisipasi bagi keadilan alam yang menjadi tanggung jawab kita bersama,” dia menambahkan.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Panitia TOT, Gideon Herman Kaunang, mengatakan peserta yang hadir akan berlatih di Balai Besar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Cibodas, Jawa Barat. Mereka akan berlatih mulai Rabu (7/10).
“21 kontingen dari negara-negara di kawasan Asia Pasifik akan hadir untuk membahas persoalan lingkungan selama lima hari,” kata dia.
“Selama beberapa hari para peserta dari berbagai negara akan fokus untuk mempelajari permasalahan lingkungan di tiga tempat berbeda yang menjadi titik pembelajaran yakni Tempat Pembuangan Sampah Bantar Gebang, Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung, dan Kabupaten Sukabumi, nantinya hasil TOT akan direkomendasikan ke pemerintah,” kata dia.
Editor : Eben E. Siadari
Polusi Udara Parah, Pengadilan India Minta Pembatasan Kendar...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pengadilan tinggi India pada hari Jumat (22/11) memerintahkan pihak berwe...