Pemuda Muhammadiyah: UN Mubazir dan Tidak Mendidik
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Saleh Partaonan Daulay menilai pelaksanaan ujian nasional (UN) yang diwarnai kecurangan di beberapa daerah merupakan hal mubazir dan tidak mendidik siswa.
"Sudah menjadi rahasia umum pihak sekolah selalu berusaha membantu siswanya untuk lulus UN karena terkait nama baik sekolah," kata Saleh Partaonan Daulay dihubungi di Jakarta, Senin (14/4).
Beberapa sekolah, menurut Saleh, masih beranggapan siswa yang tidak lulus akan merusak reputasi sekolah. Karena itu, selalu ada upaya membantu siswa dengan berbagai macam modus.
"Yang lebih parah, ada dugaan dinas pendidikan setempat juga ikut bekerja sama dengan pihak sekolah," ujarnya.
Kalau betul seperti itu, kata Saleh, UN menjadi suatu hal yang sangat mubazir dan tidak mendidik karena pendidikan karakter yang diajarkan di sekolah menjadi sia-sia. UN justru mengajarkan sikap ketidakjujuran di sekolah karena mulai dari pemilik sekolah, guru, siswa, dan dinas pendidikan melakukan berbagai macam cara mengejar kelulusan 100 persen.
"Kalau orang dari kecil sudah diajarkan tidak jujur, bagaimana nanti kalau dewasa?" tanyanya.
Saleh mengatakan banyak kalangan juga menilai UN tidak efektif sebagai metode evaluasi untuk menentukan kelulusan siswa. Selain dugaan banyak kecurangan, biaya besar yang dikeluarkan dalam pelaksanaan UN juga dinilai tidak seimbang dengan hasil yang diperoleh.
"Saat ini, siswa-siswa yang menghadapi UN selalu terlihat santai. Jika ditanya mengapa tidak belajar, mereka akan menjawab guru dan sekolah lebih takut kalau mereka tidak lulus. Itu kan pernyataan sangat naif," tuturnya.
Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan akan memberi sanksi pidana jika ada oknum guru yang melakukan kecurangan pada pelaksanaan ujian nasional. "Siapa pun yang melakukan kecurangan dalam pelaksanaan UN, termasuk melakukan tindak pindana," kata Mendikbud saat melakukan inspeksi mendadak di SMAN 112 Jakarta.
Kemdikbud akan melakukan proses terhadap oknum guru yang melakukan tindak kecurangan. "Sanksi berat bagi oknum guru yang terlibat dalam kecurangan," ujarnya. (Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...