Pencak Silat akan Didaftarkan ke UNESCO
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah akan mendaftarkan seni beladiri pencak silat ke Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization/UNESCO) sebagai identitas olahraga tradisional Indonesia.
"Prosesnya sementara berjalan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Setelah wayang, batik, dan angklung akan menyusul pencak silat," kata Asisten Deputi Olahraga Rekreasi Bambang Laksono di Jakarta, Selasa (25/11).
Laksono menambahkan, ketika olahraga beladiri tradisional ini terdaftar di UNESCO pengakuan bahwa pencak silat berasal dari Indonesia semakin tegas.
"Olahraga ini (pencak silat) adalah identitas bangsa yang harus tetap dijaga dan dilestarikan. Olahraga ini bahkan berkembang pesat hingga ke berbagai negara," katanya.
Dia menambahkan, belum lama ini telah dilaksanakan road show pencak silat ke sejumlah negara seperti Belanda, Bulgaria, Praha dan Spanyol, bahkan pada 12-14 Agustus lalu digelar festival bela diri Indonesia termasuk di dalamnya pertunjukan pencak silat.
"Ini bukti bahwa pemerintah serius mendaftarkan olahraga tradisional ini ke UNESCO walaupun memang butuh proses.
Pemerintah sementara mengusahakan proses itu," katanya.
Ia menambahkan, Indonesia kaya permainan dan olahraga tradisional yang berkembang dan masih dimainkan dalam berbagai even hingga saat ini.
Dia mencontohkan olahraga tradisional loncat batu di Kepulauan Nias, adu kepala di Kepulauan Bima, karapan sapi di Madura, pacuan kuda di NTT, sepak raga dari Sulawesi Selatan serta sondah-mandah, permainan tradisional pulau Jawa.
Di Indonesia ada 11 olahraga tradisional yang sudah dibakukan Kemenpora yaitu, egrang, gebuk bantal, terompah panjang, lari balok, tarik tambang, hadang, patok lele, benteng, dagongan, sumpitan serta gasing, dan masing-masing telah memiliki tata cara permainan. (Ant)
Editor : Eben Ezer Siadari
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...