Pencarian Korban Hilang Tanah Longsor Bandung Barat Dihentikan
BANDUNG, SATUHARAPAN.COM-Operasi pencarian dan pertolongan warga yang masih hilang akibat tanah longsor di wilayah Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat, dinyatakan berakhir pada hari ke-7. Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu lalu (24/3), pukul 23:00 waktu setempat.
Tim gabungan pencarian dan pertolongan yang dipimpin oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau lebih dikenal Basarnas menghentikan operasinya pada hari Minggu (31/3) siang pukul 14:00 WIB.
Pemutakhiran data BNPB hingga hari ke-7 bencana tanah longsor di Kabupaten Bandung Barat tercatat korban jiwa, dengan rincian meninggal dunia delapan orang, tiga hilang, luka berat t5iga dan luka ringan 33.
Data BNPB mencatat korban meninggal dunia di Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, berjumlah delapan orang dan dua masih dinyatakan hilang. Dari total korban meninggal di desa ini, satu warga masih dalam proses identifikasi.
Sedangkan satu korban hilang lainnya berada di wilayah Desa Sukaresmi, Kecamatan Rongga.
Setelah berakhirnya operasi pencarian dan pertolongan, pemerintah daerah menyatakan, apabila ada warga yang menemukan kemungkinan penemuan korban, ini akan ditindaklanjuti dan dikoordinasikan dengan pihak terkait.
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat tetap akan bersiaga di lokasi terdampak hingga status tanggap darurat berakhir pada 7 April 2024 nanti.
Bencana tanah longsor ini berdampak pada 520 KK atau 1.630 warga yang tersebar di sejumlah desa. Desa terdampak yaitu Desa Sirnagalih dan Cibenda di Kecamatan Cipongkor, serta Desa Sukaresmi, Cibitung dan Cinengah di Kecamatan Rongga.
Di samping itu, BNPB menyatakan bencana tanah longsor turut mengakibatkan kerusakan pada tempat tinggal warga dan fasilitas publik. BNPB mencatat rumah rusak berat 117 unit, rusak sedang 50 dan rusak ringan 190. Sedangkan pada fasilitas dan infrastruktur publik tercatat tempat ibadah terdampak satu unit dan fasilitas pendidikan satu serta jembatan rusak satu.
Sementara itu, upaya tanggap darurat masih terus dilakukan oleh Pemerintah Bandung Barat terhadap dampak yang masih berlangsung.
Upaya penanganan darurat, salah satunya, memastikan kebutuhan dasar 162 keluarga atau 527 warga yang mengungsi di Cibenda terpenuhi. Dua dapur umum dioperasikan oleh Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat dan Kodam III Siliwangi untuk membantu para pengungsi.
Sementara itu, murid-murid di SDN Padakati yang terdampak longsor dapat melanjutkan kegiatan belajar-mengajar secara daring.
Editor : Sabar Subekti
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...