Pence: PBB Gagal Bantu Umat Kristen di Timur Tengah
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence, menganggap upaya Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menolong umat Kristen yang teraniaya di Timur Tengah telah gagal.
Oleh karenanya negara adidaya itu akan mengubah penyaluran bantuan kepada kelompok-kelompok Kristen dan minoritas di Timur Tengah dari yang sebelumnya melalui lembaga di bawah naungan PBB menjadi kepada lembaga-lembaga berbasis iman (faith based institution) maupun melalui lembaga-lembaga bantuan milik AS sendiri.
Pence menyampaikan hal itu ketika menjadi pembicara kunci pada acara malan malam solidaritas yang diselenggarakan oleh Defense of Christian, sebuah organisasi berkantor di Washington. Pence tidak menyebut lembaga-lembaga mana saja yang akan mendapatkan bantuan keuangan dari AS.
"Umat Kristen dan mereka yang teraniaya di Timur Tengah seharusnya tidak bergantung pada institusi multinasional ketika AS dapat membantu mereka secara langsung dan malam ini saya merasa terhormat untuk mengumumkan bahwa Presiden [Donald] Trump telah memerintahkan Departemen Luar Negeri untuk menghentikan pendanaan bantuan yang tidak efektif melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa dan mulai hari ini AS akan memberikan dukungan langsung kepada masyarakat yang teraniaya, "kata dia, menurut laporan National Catholic Reporter (26/10).
Pence juga mengumumkan bahwa dia akan melakukan perjalanan ke Timur Tengah pada bulan Desember namun tidak merilis rinciannya.
"Saya berjanji kepada Anda bahwa salah satu pesan yang akan saya sampaikan atas nama presiden kepada para pemimpin di seluruh wilayah itu adalah bahwa sekaranglah saatnya untuk mengakhiri penganiayaan orang-orang Kristen dan semua kelompok minoritas agama," kata dia.
Acara makan malam tersebut adalah bagian dari tiga hari rangkaian acara doa,, lokakarya, pertemuan dan upaya lobi oleh organisasi nirlaba In Defense of Christians, lembaga advokasi umat Kristen di Timur Tengah namun juga memberi perhatian atas penderitaan kelompok minoritas lainnya di wilayah tersebut.
Organisasi ini terutama bertujuan untuk menarik perhatian orang-orang terhadap semakin lenyapnya orang Kristen dari tanah leluhur orang Kristen itu sendiri dan meminta orang-orang Kristen di AS untuk melakukan sesuatu bagi membantu mereka.
Pence mengatakan bahwa Kekristenan menghadapi tindakan kekerasan yang "memilukan" dan juga "eksodus" dari tanah leluhur mereka. Ia mengatakan bahwa pemerintahan Trump berfokus untuk menghancurkan "perwujudan kejahatan di zaman kita: ISIS."
Editor : Eben E. Siadari
Banjarmasin Gelar Festival Budaya Minangkabau
BANJARMASIN, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan memberikan dukungan p...