Pencurian Umur Atlet, Rosiana Tendean: Semuanya Harus Jujur
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pebulu tangkis senior putri, Rosiana Tendean menyebut bahwa pencurian umur adalah masalah klasik dan tidak ditutup-tutupi dalam dunia olahraga, khususnya bulu tangkis, dia mengimbau semua pihak secara sadar untuk jujur tidak melakukan pencurian umur
“Memang sulit untuk diberantas. Dibutuhkan kejujuran dari semua pihak,” kata Rosiana dalam pesan singkat kepada satuharapan.com, hari Rabu (13/1) sore, di Jakarta.
Rosiana menyebut berdasar pengalamannnya di berbagai klub dia melihat sebenarnya klub sudah melakukan berbagai usaha “Mulai dari pengecekan surat-surat (ijazah, akte kelahiran, dan surat-surat penting lainnya, red) sampe penandatanganan surat oleh orangtua yang menyatakan sebenarnya. Tapi memang tetap saja bisa kecolongan,” dia menambahkan.
Pebulu tangkis asal Makassar, Sulawesi Selatan itu berpendapat sebuah klub bulu tangkis yang membina pemain tidak melakukan pencurian umur.
“Gak mungkin mau melakukan pencurian umur karena itu membuat pembinaan menjadi mubazir,” kata dia.
“Karena klub lebih baik membina anak yang sesuai dengan usianya, dan diberikan pelatih yang sesuai,” kata dia.
Beberapa waktu lalu mantan pebulu tangkis putra nasional, Joko Supriyanto, khawatir pencurian umur dalam penyelenggaraan turnamen atau kejuaraan bulu tangkis akan mengancam masa depan bulu tangkis di Indonesia.
"Pencurian umur ini menjadi keresahan klub bulu tangkis saat ini, PBSI harus turun ke bawah, untuk melihat sekaligus mencarikan solusinya," kata Joko di Bogor, pada Desember 2015 seperti diberitakan Antara.
Gea Kamahamas Dilarang Empat Tahun Berlaga Bulu Tangkis
Pebulu tangkis putra spesialis nomor ganda asal PB Exist Jakarta yakni Gea Kamahamas Pratama Putra akhirnya harus mengubur mimpinya dalam empat tahun ke depan untuk berkiprah di dunia bulu tangkis.
Menurut alwaysbadminton.com, dia dipastikan tak akan bisa tampil empat tahun ke depan setelah PBSI mengambil keputusan serius usai dilarang tampil selama empat tahun. Gea tidak dapat tampil karena dugaan kasus pencurian umur yang ditimpakan padanya setelah Kejuaraan Bulu Tangkis Spesialis Ganda, Candra Wijaya Badminton Open Championship 2015.
Gea diduga melakukan pemalsuan umur setelah PBSI mendapati dua akte kelahiran berbeda tanggal, yang pertama yakni akte kelahiran no 851/1995 yang diterbitkan Kepala Kantor Catatan Sipil Kabupaten Cilacap pada tanggal 11 April 1995. Data pada akte ini berbeda dengan surat penyataan tanggal dan tahun kelahiran Gea yang dikumpulkan pada tanggal 1 Mei 2015 yang bertanggal lahir 16 Maret 1997. Catatan kelahiran Gea ini dipertegas dengan Klarifikasi Kutipan Data Akta Kelahiran pada Surat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Cilacap no 474.1/302/26/2015 tanggal 5 Juni 2015.
Selain menghukum Gea Kamahamas, PBSI juga melakukan skorsing kepada pebulu tangkis asal PB Bintang Badminton Bogor yakni Zoelvanka Andriansyah .berdasarkan Surat Keputusan (SK) yang diterbitkan PBSI nomor SKEP/055/0.5/IX/2015, Zoelvanka diberi sanksi berupa larangan mengikuti kejuaraan resmi PBSI selama dua tahun.
Zoelvanka dinyatakan telah memalsukan data tahun lahirnya dari tahun 1998 menjadi tahun 1999. Hal ini sudah diklarifikasi langsung lewat Surat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil No. 477/348/DKPS. Terdapat perbedaan tahun kelahiran dari dua akta kelahiran yang ditemukan atas nama Zoelvanka.
Kedua atlet di atas dilarang mengikuti seluruh kejuaraan bulu tangkis yang diselenggarakan dan atau direkomendasikan oleh PBSI baik di tingkat provinsi maupun kabupaten atau kota di seluruh Indonesia.
Di cabang sepak bola, beberapa waktu lalu Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berjanji menindak tegas pelaku pencurian umur di sebuah turnamen sepak bola yang melibatkan para pemain berusia di bawah 17 tahun dalam sebuah tim sepak bola, namun Kemenpora meminta data faktual kebenaran pencurian umur tersebut.
“Di cabang (cabang olahraga, red) apa pun kalau sudah ada indikasi ndak sportif, akan kita tindak artinya kita akan tindak pelaku. Toh itu (menindak pelaku, red) sekarang bukan sesuatu yang sulit,” kata Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora Djoko Pekik Irianto kepada satuharapan.com akhir Oktober 2015.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...