Pendeta di India Diserang Ekstremis
MEDIPALLY, SATUHARAPAN.COM – Seorang pendeta, Gandham Padma Rao (49), diserang oleh ekstremis Hindu di Desa Medipally, di Negara Bagian Telangana, India, pada 27 Januari, saat dia mendoakan kesembuhan seorang anggota gereja yang berusia lanjut.
Padma Rao sedang meninggalkan rumah seorang anggota gereja berusia lanjut yang baru saja keluar dari rumah sakit, ketika sejumlah pemuda bersepeda motor menghadangnya, sebagaimana dilaporkan Morning Star News dan dikutip kembali Christian Times, pada hari Senin (6/2).
“Mengapa Anda datang ke desa kami? Mengapa Anda berdoa di sini?” tanya sejumlah pemuda tersebut sebagaimana diungkapkan kembali oleh Rao.
Rao menceritakan pemuda-pemuda yang menyerangnya tersebut berkata dengan kasar, kemudian meminta Rao tidak datang dan berdoa di desa itu lagi.
Dua orang memegangnya, sementara yang lain meninju dan menendangnya. Dia mencoba melarikan diri, tapi para penyerang terus memukuli dan menendang dia.
Rao menceritakan salah satu ekstremis berusaha melemparinya dengan batu berukuran besar. Beberapa warga, termasuk anggota gereja Rao yang mendengar teriakan Rao berhamburan keluar dari rumah mereka.
Anggota jemaat mengatakan para penyerang itu adalah anggota dari kelompok nasionalis India, yang dikenal sebagai Vishwa Hindu Vahini.
Menurut putra Rao, pihak berwenang di India tidak mencantumkan nama kelompok nasionalis tersebut, dan hanya menjelaskan pihak yang menyerang Rao adalah sekumpulan pemuda yang mabuk.
Petugas kepolisian, P Chandra Kumar menolak mengungkapkan identitas tersangka, namun beberapa sumber telah mengidentifikasi tersangka utama sebagai Chandragiri Shiva Prasad.
Rao melayani baptisan di gereja pada hari berikutnya, tetapi ia dibawa ke rumah sakit setelah mengeluh pusing. Pendeta itu menjalani perawatan intensif di sebuah rumah sakit di Medilife, Mancherial, setelah terungkap tekanan darahnya naik.
Anggota keluarga kemudian mengunjungi Rao. Mereka percaya serangan terhadap Rao telah direncanakan. Serangan terhadap Rao terjadi setelah satu pekan sebelumnya, seorang pendeta lain di India menderita pendarahan otak setelah dilecehkan oleh ekstremis Hindu di negara bagian yang sama.
Pendeta yang bernama KA Swamy (47) tersebut mengalami koma beberapa jam setelah ekstremis mengancam Swamy yang sangat ofensif mendistribusikan Alkitab di dekat sebuah kuil Hindu. Dia juga dituduh mencoba membujuk orang-orang di kawasan candi untuk berpindah agama.
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...