Pendeta Gereja Koptik Mesir Meninggal karena Ditikam Seorang Pria
KAIRO, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria bersenjatakan pisau melukai seorang pendeta gereja Ortodoks Koptik dalam serangan di kawasan pejalan kaki tepi pantai yang populer di Alexandria, Mesir pada Kamis (7/4) malam, kata kementerian dalam negeri Mesir.
Kementerian mengatakan pebndeta itu meninggal saat dirawat karena luka-lukanya. Dikatakan, tersangka penyerang telah ditangkap.
Imam itu diidentifikasi oleh Patriarkat Ortodoks Koptik Aleksandria bernama Arsanious Wadid, 56 tahun. Dikatakan bahwa dia pernah melayani di sebuah paroki setempat,
Kekerasan sektarian sering terjadi di Mesir, di mana minoritas Kristen Ortodoks Koptik, diyakini sebagai salah satu komunitas Kristen tertua di dunia, sering menjadi target kekerasan.
Orang-orang Kristen merupakan lebih dari 10% dari populasi Mesir yang sebagian besar beragama Islam. Kekerasan antar komunitas terkadang meletus, terutama di komunitas pedesaan di selatan. Ekstremis Islam juga menargetkan orang Kristen di masa lalu.
Sheikh Ahmad al-Tayyeb, yang mengepalai Al-Azhar Mesir, lembaga tertinggi Islam Sunni di dunia Muslim, mengutuk serangan itu, memperingatkan bahwa tindakan semacam itu “mungkin memicu perang agama.”
“Imam Agung menegaskan bahwa pembunuhan adalah dosa besar yang menimbulkan murka Allah dan dapat dihukum di akhirat,” bunyi pernyataan yang diposting di halaman Facebook Al-Azhar.
Menurut media Mesir, Al Ahram, Arsanios Wadid, adalah Imam Gereja Perawan Maria dan Mar Boulos di lingkungan Karmouz di distrik Meharam Bek, mengutip Gereja Ortodoks Koptik Alexandria di halaman Facebook-nya.
Wadid, 56 tahun, dibawa ke Rumah Sakit Militer Mostafa Kamel di lingkungan Sidi Gaber, tetapi dia meninggal karena luka-lukanya. Investigasi sedang dilakukan untuk mengungkapkan identitas dan motif penusuk.
Korban ditikam dengan pisau saat berjalan di sepanjang Corniche Mediterania di distrik Sidi Bishr, menurut pernyataan Kementerian Dalam Negeri. Wadid, lahir pada tahun 1966, ditahbiskan menjadi imam pada tahun 1995 oleh mendiang Paus Shenouda III, mantan kepala Gereja Ortodoks Koptik. (AP/Al Ahram)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...