Pendeta Tewas Ditembak dengan Masih Memegang Kitab Suci
MOMBASA, SATUHARAPAN.COM – Seorang pendeta di Mombasa, Kenya,ditembak mati ketika sedang berdoa di gerejanya minggu ini.
Charles Matole , seperti diberitakan Morning Star News, sering menerima ancaman setelah beberapa warga berpindah keyakinan memeluk agama Kristen dalam suatu ibadah kebangunan rohani di kawasan pantai di negara itu.
Jemaat gerejanya, Vikwantani Redeemed Gospel Church, menemukan pendeta itu tergeletak merosot di kursi plastik gereja pada Sabtu malam. Tragisnya, ia masih menggenggam Kitab Suci.
"Tembakan itu meremukkan tengkoraknya,” seorang jemaat menjelaskan.
Pada Minggu, pendeta lainnya, Ebrahim Kidata dari Gereja Pentakosta Afrika Timur, dianiaya dan kemudian ditinggalkan di semak-semak 45 km di Mombasa utara.
Pembunuhan itu terjadi sesudah meletupnya kerusuhan yang dipicu kemarahan warga Muslim pada awal bulan ini, karena tewasnya Sheikh Ibrahim Omar dan tiga orang lainnya di dekat Mombasa.
Sekelompok anak muda dari Masjid Musa sambil meneriakkan “Allahu Akbar” menyerang dan membakar Gereja Bala Keselamatan petang berikutnya.
Omar, seperti dituliskan The Standard, dikenal sering melontarkan khotbah-khotbahnya yang menyerang non-Muslim. (CBNNews.com)
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...