Pendiri WikiLeaks Assange Dapat Kewarganegaraan Ekuador
LONDON, SATUHARAPAN.COM - Menteri Luar Negeri Ekuador, hari Kamis (11/1), mengatakan bahwa pendiri WikiLeaks Julian Assange, yang sudah lima tahun tinggal di kedutaan Ekuador di London, diberi kewarganegaraan Ekuador.
Tapi langkah itu dipandang sebagai usaha yang gagal untuk mengizinkan Assange meninggalkan kedutaan itu tanpa ditangkap polisi Inggris.
Inggris menolak permintaan Ekuador untuk memberi Assange status sebagai diplomat, yang bisa memberinya jalan keluar yang aman dari kedutaan tersebut.
"Ekuador saat ini sedang menjajaki solusi lain dalam dialog dengan Inggris," kata menteri luar negeri Ekuador, Maria Fernanda Espinosa, kepada wartawan, hari Kamis.
"Ada kekhawatiran kuat mengenai risiko fisik yang mungkin dihadapinya , tidak saja oleh Inggris tapi oleh negara pihak ketiga," tambahnya.
Assange telah tinggal di Kedutaan Ekuador di London sejak 2012 praktis seperti dalam tahanan rumah secara untuk menghindari penangkapan sehubungan dengan tuduhan pemerkosaan di Swedia, yang dimulai tujuh tahun lalu.
Meskipun Swedia telah membatalkan tuduhan itu, mantan wartawan dan programmer komputer kelahiran Australia itu tetap berada di Kedutaan Ekuador. Polisi Inggris mengatakan akan menangkapnya jika ia berusaha meninggalkan kedutaan itu.
Assange juga kemungkinan menghadapi tuntutan Amerika Serikat terhadap dirinya. Departemen Kehakiman Amerika telah menyelidiki Assange sejak tahun 2010, ketika WikiLeaks menerbitkan ribuan file keamanan AS yang dicuri. (VOA)
Editor : Melki Pangaribuan
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...