Pendukung Qatar Balas Jerman dengan Tampilkan Foto Ozil dan Tutup Mulut
DOHA, SATUHARAPAN.COM-Penggemar sepak bola Qatar membalas protes Jerman di Piala Dunia pada hari Minggu (27/11) dengan memegang foto mantan pemain Jerman, Mesut Özil, sambil menutup mulut mereka selama pertandingan melawan Spanyol.
Sekelompok penggemar memegang salinan sketsa Özil yang digambar tangan, sementara yang lain menunjukkan foto dirinya beraksi untuk Jerman.
Tampilan jelas terkoordinasi dalam menanggapi gerakan pemain Jerman pada hari Rabu, ketika mereka menutup mulut mereka untuk memprotes terhadap FIFA menyusul tindakan keras badan itu pada ban lengan "One Love".
Isyarat itu adalah tanggapan terhadap rencana FIFA yang efektif terhadap rencana tujuh tim Eropa untuk mengenakan ban lengan yang dipandang sebagai teguran terhadap negara tuan rumah Qatar dan catatan hak asasi manusianya.
Penggemar Qatar muncul pada hari Minggu untuk merujuk pada perlakuan Jerman yang dipertanyakan terhadap Özil, mantan pemain yang keluar dari tim nasional setelah menjadi sasaran pelecehan rasis dan kambing hitam untuk tersingkirnya Jerman di awal Piala Dunia 2018.
Özil, keturunan imigran Turki kelahiran Jerman, menuduh federasi sepak bola negara itu, penggemar dan media melakukan rasisme dalam perlakuan mereka terhadap orang-orang keturunan Turki. "Saya orang Jerman saat kami menang, tapi saya seorang imigran saat kami kalah," kata Özil saat itu.
Pelecehan dimulai sebelum Piala Dunia 2018 ketika Özil dan rekan setimnya di Jerman, Ilkay Gündogan, berfoto dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Gündogan juga memiliki latar belakang keluarga Turki. Dia kemudian dicemooh oleh pendukung Jerman selama pertandingan pemanasan Piala Dunia.
Pelecehan terhadap Özil, khususnya, meningkat setelah turnamen, dibantu oleh pernyataan pedas dari manajer tim Jerman, Oliver Bierhoff, dan presiden federasi saat itu, Reinhard Grindel.
Grindel kemudian mengatakan dia seharusnya memberi Özil lebih banyak dukungan.
Setelah bermain pada pertandingan hari Minggu di Stadion Al Bayt, yang mana Jerman dan Spanyol bermain imbang 1-1, Gündogan mengatakan dia hanya ingin fokus pada sepak bola mulai sekarang.
“Sejujurnya, sudut pandang saya adalah: sekarang politik sudah selesai,” kata Gündogan. “Negara Qatar sangat bangga menjadi tuan rumah Piala Dunia, juga negara Muslim pertama, dan saya berasal dari keluarga Muslim. Sehingga umat Islam bangga. Jadi saya pikir sekarang ini hanya tentang sepak bola.” (AP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...