Pendukung Trump Gelar Protes Hasil Pemilu di Capitol
Kongres akan mengesahkan hasil pemilihan umum 3 November di mana Joe Biden dinyatakan menang.
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Pendukung Donald Trump berunjuk rasa di Capitol (gedung Kongres) Amerika Serikat, ketika di sana akan disahkan hasil pemilihan umum yang menunjukkan kemenangan pasangan Joe Biden dan Kamala Haris.
Seluruh Pengawal Nasional Washington DC telah dimobilisasi oleh Departemen Pertahanan untuk membantu polisi di Capitol setelah puluhan pendukung Trump menyerbu gedung dan bentrok hebat dengan petugas keamanan pada hari Rabu (6/1).
"DC Guard telah dimobilisasi untuk memberikan dukungan kepada penegakan hukum federal di District of Columbia. Penjabat Sekretaris Miller telah menghubungi pimpinan Kongres, dan Sekretaris McCarthy telah bekerja dengan pemerintah DC. Tanggapan penegakan hukum akan dipimpin oleh Departemen Kehakiman," kata Pentagon.
Polisi di dalam gedung Capitol menggunakan gas air mata untuk membubarkan puluhan pengunjuk rasa dan rekaman menunjukkan polisi menarik senjata mereka. Sementara CNN melaporkan bahwa seorang perempuan ditembak di dada di halaman Capitol.
Seorang juru bicara mengatakan kepada The Associated Press pada hari Rabu bahwa petugas dari Dinas Perlindungan Federal dan agen Dinas Rahasia AS sedang dikirim ke tempat kejadian. Dia mengatakan mereka diminta untuk membantu oleh Polisi Capitol AS.
Lusinan orang telah melanggar batas keamanan di Capitol, memaksa penguncian gedung dan menghentikan pemungutan suara untuk mengesahkan kemenangan presiden Joe Biden.
Trump Minta Pendukungnya Pulang
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan kepada pendukungnya pada hari Rabu (6/1) untuk "pulang" setelah mereka menyerbu Capitol AS untuk memprotes pengesahan kemenangan electoral college Joe Biden.
Dia mengulangi klaimnya bahwa pemilu 3 November "dicuri" dalam video satu menit di Twitter, dan mengatakan: "Saya tahu rasa sakit Anda. Saya tahu Anda terluka. Kami mengadakan pemilu yang dicuri dari kami. Itu adalah pemilu yang rusak dan semua orang tahu itu, terutama di sisi lain. Tapi Anda harus pulang sekarang. Kita harus damai. Kita harus punya hukum dan ketertiban. Kita harus menghormati orang-orang hebat dalam hukum dan ketertiban. Kita tidak ingin ada yang terluka. Ini periode waktu yang sangat sulit."
Pendukung Trump menyerbu Capitol dan melanggar batas keamanan, memaksa penguncian gedung dan menghentikan pemungutan suara untuk mengesahkan kemenangan presiden Biden.
Anggota parlemen dari Partai Republik telah meminta Trump untuk meminta para pendukungnya untuk meredakan kekerasan dan melakukan lebih banyak pesan tweet di mana dia mengatakan kepada para pengunjuk rasa untuk "tetap damai" dan menyerukan "tidak ada kekerasan."
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...