Peneliti Amerika Serikat Janjikan Pengobatan Alzheimer Baru
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Sebuah pengobatan eksperimental baru terhadap Alzheimer telah terbukti menjanjikan, dan bebas dari efek samping yang berbahaya, lapor para peneliti Amerika Serikat (AS) pada Rabu (2/11).
Penelitian tersebut diterbitkan dalam jurnal Science Translational Medicine berdasarkan sampel kecil dari 32 orang yang meningkatkan dua uji klinis hingga berlangsung hingga lebih dari 3.000 subjek penelitian.
Pengobatan tersebut menggunakan senyawa yang disebut verubecestat, dikembangkan oleh perusahaan farmasi AS. Senyawa tersebut dapat mengurangi tingkat protein yang disebut beta amyloid dengan menghalangi sebuah enzim BACE1.
Pada orang yang mengidap Alzheimer, protein-protein tersebut menggumpal menjadi plak yang merusak otak, mempengaruhi kemampuan kognitif, terutama ingatan. Enzim tersebut berperan penting dalam memproduksi protein itu.
32 orang yang berpartisipasi dalam uji klinis pertama telah didiagnosis dengan Alzheimer ringan hingga sedang.
Laboratorium farmasi sedang berusaha untuk mengembangkan beberapa senyawa yang dapat menghentikan atau bahkan membalik pembentukan plak tersebut.
Sampai saat ini, produk-produk yang dikembangkan untuk menetralisir enzim BACEI mempunyai efek samping yang sangat beracun, seperti kerusakan hati atau penurunan saraf lebih lanjut. Namun, verubecestat tidak, kata Dr Matthew Kennedy dari laboratorium penelitian Merck di timur laut negara bagian New Jersey.(AFP/Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...