Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 10:26 WIB | Sabtu, 14 Oktober 2023

Peneliti: Dalam 25 Tahun, 40 Persen Es Antartika Lenyap

Gunung es mengapung di dekat Pulau Two Hummock, Antartika, 2 Februari 2020. (Foto file: Reuters)

SATUHARAPAN.COM-Sekitar 40 persen lapisan es Antartika telah menyusut secara signifikan selama 25 tahun terakhir, kata para ilmuwan pada hari Kamis (12/10), dalam temuan yang menurut Badan Antariksa Eropa “mengkhawatirkan”.

Pencairan tersebut menyebabkan 71 dari 162 lapisan es Antartika kehilangan massanya dari tahun 1997 hingga 2021, 68 di antaranya mengalami penurunan “signifikan secara statistik”, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science Advances pada hari Kamis.

Para ilmuwan mengatakan kerugian tersebut melampaui fluktuasi normal lapisan es dan menambah bukti bagaimana perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia berdampak pada Antartika.

“Kami memperkirakan sebagian besar lapisan es akan mengalami siklus penyusutan yang cepat namun hanya berlangsung singkat, kemudian tumbuh kembali secara perlahan. Sebaliknya, kami melihat hampir setengahnya menyusut tanpa ada tanda-tanda pemulihan,” kata penulis utama, Benjamin Davison, peneliti di University of Leeds.

Selama periode penelitian, para ilmuwan menemukan 29 lapisan es bertambah massanya dan 62 lainnya tidak berubah secara signifikan.

Para ilmuwan mengatakan 48 lapisan es telah kehilangan lebih dari 30 persen massanya selama periode 25 tahun. Penyebab utama pencairan ini adalah arus laut dan angin di sisi barat Antartika, yang mendorong air hangat ke bawah lapisan es.

Bongkahan es adalah platform es terapung yang mengelilingi benua Antartika, membantu melindungi dan menstabilkan gletser di kawasan itu dengan memperlambat alirannya ke laut.

Lapisan es yang besar mencair dan mengeluarkan air tawar ke laut, yang dapat berdampak buruk pada sirkulasi laut, kata Badan Antariksa Eropa, yang citra radar satelitnya digunakan dalam penelitian tersebut.

Data awal yang diterbitkan bulan lalu menunjukkan es laut yang menyelimuti lautan di sekitar Antartika telah mencapai rekor terendah pada musim dingin ini, menambah kekhawatiran para ilmuwan bahwa dampak perubahan iklim di kutub selatan semakin meningkat. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home