Peneliti IPB Rancang Aplikasi Green Street Pengendali Banjir
BOGOR, SATUHARAPAN.COM â Pembangunan, seringkali memiliki dampak pada permukaan lahan terbangun, seiring dengan meningkatnya luasan permukaan kedap air di perkotaan, dan berdampak pada meningkatnya volume limpasan permukaan pemicu terjadinya banjir.
Dua peneliti dari Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian (Faperta) Institut Pertanian Bogor (IPB) yaitu Indung Sitti Fatimah dan Bambang Sulistyantara, melakukan penelitian terkait aplikasi green street pada rekayasa lanskap, sebagai sarana efektif pengendali banjir.
Indung Sitti Fatimah mengatakan, tujuan penelitian ini di antaranya ialah untuk menganalisis kemampuan pohon jalan dalam menurunkan laju limpasan, menganalisis efektivitas penggunaan konstruksi green street, untuk pengendalian banjir, dan merancang model aplikasi green street di wilayah Kota Bogor sebagai infrastruktur pengendali banjir Jakarta.
Aplikasi green street di negara maju, sebagai salah satu aplikasi infrastruktur hijau, terbukti bermanfaat meningkatkan kualitas kota melalui pengendalian limpasan permukaan.
Kota Bogor, menjadi tempat dilakukannya penelitian ini yang merupakan kota besar dengan pembangunan fisik yang tinggi. Tim peneliti memilih tiga lokasi jalur hijau jalan Kota Bogor yang termasuk dalam wilayah Daerah Aliran Sungai Ciliwung.
Para peneliti ini, melakukan penghitungan laju infiltrasi untuk selanjutnya dihitung menggunakan metode Horton dan menggunakan alat double ring infiltrometer.
Pembuatan plot contoh jalur hijau jalan dengan model Green Street, dilakukan di Kebun Percobaan IPB Sindang Barang dan di Gedung Common Class Rooms (CCR) Kampus IPB Dramaga.
Berdasarkan pengamatan, para peneliti ini menemukan bahwa laju infiltrasi jalur hijau di Kota Bogor termasuk dalam kategori sedang hingga rendah.
Pohon palem, lebih efektif dalam meningkatkan laju infiltrasi. Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan dengan metode Horton, didapatkan bahwa Model Green Street memiliki kemampuan dalam meningkatkan laju infiltrasi yang jauh lebih besar. (ristekdikti.go.id)
Editor : Melki Pangaribuan
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...