Peneliti: Ponsel Berdampak Pada Kesehatan Anak
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Sebuah penelitian sedang dilakukan mengenai apakah ponsel dan teknologi nirkabel lainnya mempengaruhi perkembangan mental anak-anak. Penelitian yang didanai oleh pemerintah dan beberapa industri ini akan meneliti sebanyak 2500 anak yang berusia 11 hingga 12 tahun dan telah dimulai pada bulan September lalu.
Seperti yang dilansir oleh media online bbc.co.uk pada Senin (19/5), penelitian ini akan terlihat pada kemampuan kognitif mereka yang meliputi kemampuan berpikir, ingatan, dan perhatian. Kemudian pada 2017 mereka akan mengulangi tes yang sama.
Para peneliti mengatakan masih sangat sedikit untuk mengetahui dampak ponsel atau teknologi nirkabel pada anak-anak.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa penelitian tersebut merupakan prioritas utama.
Lebih dari 160 sekolah menengah di daerah luar London akan menerima undangan untuk mendaftarkan murid mereka dalam penelitian tersebut.
Sebagian besar penelitian dalam penggunaan ponsel difokuskan hanya bagi orang dewasa dan pihak-pihak tertentu, hasilnya adalah mengarah pada risiko kanker otak. Namun, belum ada bukti yang lebih berbahaya ditetapkan hingga saat ini.
Meskipun demikian, saran dari Pelayanan Kesehatan Nasional (NHS) adalah anak-anak di bawah usia 16 tahun harus menggunakan ponsel jika ada kepentingan tertentu dan jika memungkinkan harus memakai peralatan hands-free.
Pilihan Informasi
Teori menyebutkan bahwa otak anak-anak mungkin lebih rentan karena mereka masih berkembang.
Penelitian yang dipimpin oleh Imperial College London akan menerapkan teori tersebut untuk tes dengan meminta anak-anak dan orang tua mereka tentang penggunaan ponsel dan perangkat nirkabel seperti tablet, lalu menganalisisnya melalui data operator.
Kelompok umur 11 hingga 12 tahun sangat penting dalam penelitian tersebut karena banyak anak-anak mendapatkan ponsel pada usia tersebut dan bertepatan dengan usia mereka di sekolah menengah. Sebanyak 70 persen dari kelompok usia tersebut saat ini telah memiliki ponsel.
Pemimpin penelitian, Dr Mireille Toledano mengatakan, “Nasihat yang diberikan kepada orang tua harus didasarkan pada prinsip kehati-hatian, bukan karena kita memiliki bukti dari efek yang berbahaya tersebut.”
“Sebagaimana telepon seluler adalah teknologi baru dan luas yang menjadi pusat kehidupan kita, maka dari itu melaksanakan penelitian ini penting dalam rangka memberikan dasar bukti yang dapat digunakan untuk menginformasikan kebijakan dan sampai batas mana orang tua dan anak-anak mereka dapat membuat pilihan hidup melalui informasi tersebut.”
Para peneliti saat ini akan menyurati 160 sekolah menengah di daerah luar London untuk meminta siswa disana ikut ambil bagian dalam penelitian. (bbc.co.uk)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...