Peneliti Temukan Bunglon Madagaskar Yang Terakhir Terlihat 100 Tahun Lalu

SATUHARAPAN.COM-Ini bicara tentang binatang yang lihai dalam kamuflase. Dan para ilmuwan telah menemukan spesies bunglon yang sulit ditangkap yang terakhir kali terlihat di Madagaskar pada 100 tahun lalu.
Para peneliti dari Madagaskar dan Jerman mengatakan pada hari Jumat (30/10) bahwa mereka menemukan beberapa spesimen hidup bunglon Voeltzkow dalam ekspedisi ke wilayah barat laut negara pulau Afrika itu.
Dalam laporan yang diterbitkan di jurnal Salamandra, tim yang dipimpin oleh para ilmuwan dari Koleksi Sejarah Alam Bavaria, ZSM, mengatakan analisis genetik menentukan bahwa spesies tersebut terkait erat dengan bunglon Labord.
Para peneliti percaya bahwa kedua reptil hanya hidup selama musim hujan: menetas dari telur, tumbuh dengan cepat, berkelahi dengan saingan, kawin dan kemudian mati dalam beberapa bulan.
“Hewan-hewan ini pada dasarnya (usia hidupnya) seperti antara capung dan vertebrata,” kata Frank Glaw, kurator untuk reptil dan amfibi di ZSM.
Para peneliti mengatakan betina dari spesies tersebut, yang belum pernah didokumentasikan sebelumnya, menampilkan pola yang sangat kaya warna selama kehamilan, saat bertemu dengan jantan dan saat mengalami stres.
Para ilmuwan mengatakan bahwa habitat bunglon Voeltzkow terancam oleh penggundulan hutan. (AP)
Editor : Sabar Subekti

Pengemudi Ojol Berlebaran Sama Presiden di Istana
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Para pengemudi ojek daring (ojek online/ojol) mengungkapkan pengalaman be...