Penelitian Ungkap Tenggiling Berpotensi Jadi Inang Perantara Corona
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Hasil dari sebuah analisis genomik komparatif menunjukkan virus corona baru kemungkinan berasal dari rekombinasi virus tenggiling dan virus kelelawar, menurut penelitian yang dilakukan para peneliti asal China.
Virus baru SARS-CoV-2 penyebab pandemi COVID-19, memiliki tingkat kesamaan urutan yang tinggi dengan SARS-CoV, virus hewan yang teridentifikasi pada 2003, dan virus corona kelelawar RaTG13, kata para peneliti dari Universitas Pertanian China Selatan, dan Laboratorium Guangdong untuk Pertanian Modern Lingnan, dalam dokumen pracetak yang dipublikasikan pada Kamis (7/5) dalam jurnal Nature.
"Walaupun kelelawar mungkin menjadi inang reservoir untuk berbagai virus corona, kemungkinan SARS-CoV-2 memiliki inang lain masih diragukan," sebut dokumen yang belum disunting tersebut.
Sementara itu, satu virus corona yang diisolasi dari seekor tenggiling Malaysia menampilkan kesamaan urutan asam amino 100 persen, 98,6 persen, 97,8 persen, dan 90,7 persen dengan virus corona baru masing-masing dalam gen E, M, N, dan S, kata dokumen itu.
"Khususnya, domain pengikat reseptor di dalam protein S dari Tenggiling-CoV secara virtual identik dengan protein S pada SARS-CoV-2, dengan satu perbedaan asam amino yang tidak esensial," katanya.
Virus tenggiling ini terdeteksi di 17 dari 25 ekor tenggiling Malaysia yang dianalisis oleh para ilmuwan.
"Isolasi sebuah virus corona yang memiliki kaitan sangat erat dengan SARS-CoV-2 pada tenggiling menunjukkan bahwa hewan tersebut memiliki potensi untuk bertindak sebagai inang perantara SARS-CoV-2," kata para ilmuwan. (Xinhua/Ant)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...