Penembakan di Kanada, Korban 22 Orang
TORONTO, SATUHARAPAN.COM-Polisi Kanada meyakini bahwa ada 22 orang yang menjadi korban amukan seorang pria bersnjata di pedesaan Nova Scotia, selama akhir pekan lalu, kata polisi hari Selasa (21/4).
Royal Canadian Mounted Police (RCMP) mengatakan mereka telah menemukan sisa-sisa dari beberapa lokasi kebakaran. Sebelumnya, pihak berwenang mengatakan sedikitnya 18 orang tewas dalam serangan selama 12 jam itu. Pria bersenjata itu juga tewas.
Polisi mengatakan dalam rilis berita sebelumnya bahwa mereka percaya ada 23 korban, tetapi juru bicara RCMP, Daniel Brien, kemudian mengklarifikasi jumlah korban tewas termasuk 22 korban dan penembak.
Peringatan Dipertanyakan
Seorang pemuda, Justin Zahl, mengatakan bahwa kakek-neneknya hilang dan diyakini meninggal setelah kabin kayu mereka dibakar selama serangan itu. Zahl mengatakan bahwa ia terakhir kali mendengar dari neneknya Sabtu malam melalui iMessage di iPad-nya.
Tim polisi tersebar di 16 lokasi di Nova Scotia tengah dan utara, termasuk lingkungan tempat kerusuhan 12 jam itu dimulai Sabtu (18/4) malam di Portapique Beach Road, tempat tersangka, Gabriel Wortman, tinggal.
Polisi telah memperingatkan korban tewas hampir pasti akan meningkat ketika para penyelidik menyisir rumah-rumah yang hancur terbakar.
Sementara itu, pertanyaan muncul pada hari Selasa (21/4) tentang mengapa peringatan darurat publik tidak dikirim ketika terjadi orang mengamuk. Polisi memberikan pembaruan pesan di Twitter, tetapi tidak ada peringatan yang akan muncul secara otomatis di ponsel.
Zahl mengatakan kakeknya, John Zahl, 60 tahun, dan neneknya, Elizabeth Joanne Thomas, 50 tahun, tinggal di Albuquerque, New Mexico, sebelum pensiun ke rumah impian mereka di Nova Scotia pada 2017 setelah jatuh cinta dengan tempat itu ketika berkunjungan. Justin dan saudaranya tinggal bersama mereka untuk sementara waktu, tetapi kedua pemuda itu tidak lagi melakukannya dan tidak ada di rumah selama serangan itu, katanya.
Pelaku Penembakan
Para pejabat mengatakan tersangka, yang diidentifikasi sebagai Wortman yang berusia 51 tahun, juga tewas dalam serangan akhir pekan. Pihak berwenang tidak menjelaskan motif pembunuhan.
Pihak berwenang mengatakan, Wortman mengenakan seragam polisi dan membuat mobilnya terlihat seperti sebuah mobil polisi Kanada yang dipasang sehingga memungkinkannya untuk melakukan perjalanan dengan mudah dalam jarak 50 kilometer di sekitar Portapique, tempat kerusuhan dimulai. Seorang petugas polisi termasuk di antara mereka yang terbunuh.
Ketika serangan itu terjadi, polisi memperingatkan warga di lingkungan itu untuk mengunci pintu mereka dan tinggal di ruang bawah tanah mereka. Kota, seperti semua Kanada, telah mengikuti saran pemerintah untuk tetap di rumah karena pandemi virus corona dan sebagian besar korban berada di dalam rumah ketika serangan dimulai. Tapi tidak ada peringatan yang lebih luas dikeluarkan.
Beberapa mayat kemudian ditemukan di dalam dan di luar satu rumah di Portapique Beach Road, kata pihak berwenang. Mayat juga ditemukan di lokasi lain di Nova Scotia dan pihak berwenang percaya penembak itu mungkin telah menargetkan korban pertamanya tetapi kemudian mulai menyerang secara acak.
Pihak berwenang yakin Wortman bertindak sendiri. Komisaris Polisi Mount Royal Kanada Brenda Lucki mengatakan dia tidak dikenal polisi.(AP)
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...