Penembakan di Sekolah di Virginia, AS, Tiga Tewas
VIRGINIA, SATUHARAPAN.COM-Seorang tersangka dalam penembakan di Universitas Virginia, Amerika Serikat, yang menewaskan tiga anggota tim sepak bola Universitas Virginia ditahan pada hari Senin (15/11), beberapa jam setelah dia diduga melepaskan tembakan ke sebuah bus sekolah yang penuh dengan siswa yang kembali dari kunjungan lapangan.
Polisi universitas mengatakan selama konferensi pers bahwa tersangka, mahasiswa Christopher Darnell Jones, ditangkap beberapa jam setelah penembakan yang terjadi pada pukul 10:30 malam, pada hari Minggu (03:30 GMT, atau pada hari Senin) di sekolah di Charlottesville, Virginia, yang dihadiri oleh 25.000 siswa.
Penembakan itu mendorong pejabat sekolah untuk memberi tahu siswa dan staf untuk berlindung di tempat selama berjam-jam saat petugas penegak hukum melakukan perburuan besar-besaran terhadap Jones.
Presiden Universitas, Jim Ryan, mengidentifikasi para mahasiswa yang terbunuh sebagai Devin Chandler, Lavel Davis dan D'Sean Perry. Dua orang lainnya terluka dalam penembakan itu, kata pihak berwenang.
Jones ditahan atas tiga dakwaan pembunuhan tingkat dua, dan tiga dakwaan menggunakan pistol dalam tindak pidana, kata Kepala Polisi universitas Tim Longo.
Jones, yang menurut Ryan adalah seorang siswa di sekolah tersebut, terdaftar sebagai pemain di tim sepak bola sekolah tersebut pada tahun 2018.
Ryan mengatakan dalam sebuah surat yang diposting di media sosial beberapa jam setelah penembakan bahwa dia "patah hati", dan menambahkan bahwa kelas dibatalkan untuk hari itu.
“Ini adalah pesan yang diperkirakan tidak pernah dikirim oleh pemimpin mana pun, dan saya sangat terpukul karena kekerasan ini telah mengunjungi Universitas Virginia,” tulisnya.
Penembakan itu adalah episode terakhir kekerasan senjata di perguruan tinggi AS dan kampus sekolah menengah. Pertumpahan darah telah memicu perdebatan tentang pembatasan yang lebih ketat pada akses ke senjata di AS, di mana Amandemen Kedua Konstitusi AS menjamin hak untuk memanggul senjata.
Pembantaian tahun 2007 di Virginia Tech di Blacksburg, sekitar 241 kilometer barat daya Charlottesville, menyebabkan 33 orang tewas, termasuk penembaknya, dan 23 lainnya luka-luka dalam salah satu penembakan massal perguruan tinggi paling mematikan dalam sejarah AS. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Bryan Amadeus Chandra, Sosok yang Cerdas dan Senang Menolong...
Jakarta, Satuharapan.com, Bryan Amadeus Chandra atau yang akrab dipanggil Bryan merupakan salah...