Penerbangan Komersial Pertama Israel-UEA Direspons Beragam
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM - Maskapai penerbangan Israel El Al terbang dari Israel menuju Uni Emirat Arab, Senin (31/8), membawa delegasi pemerintahan Amerika dan Israel ke Abu Dhabi.
Ini merupakan penerbangan penumpang komersial langsung antar kedua negara untuk pertama kalinya.
Penasihat senior sekaligus menantu Presiden Donald Trump, Jared Kushner tiba di Uni Emirat Arab (UEA), Senin (31/8) dengan pesawat dari Israel, penerbangan penumpang komersial langsung pertama antara kedua negara.
Kushner dan sejumlah pejabat lainnya berharap bahwa lebih banyak negara Arab akan mengikutii jejak UEA untuk menjalin hubungan dengan Israel, walau tanpa kesepakatan damai dengan Palestina.
“Pesan yang kami bawa untuk Palestina juga menjadi salah satu harapan. Banyak pekerjaan besar dilakukan guna membuka jalan dan peluang bagi masa depan mereka. Kepada pemerintahan mereka kami tawarkan hal-hal yang akan memungkinkan untuk menentukan nasib mereka sendiri dan sebuah rencana yang dapat merevitalisasi ekonomi,” ujar Kushner.
Penerbangan El Al itu memasuki wilayah udara Arab Saudi tak lama setelah lepas landas dan melewati ibu kota Riyadh.
Itu menandai sejarah pertama lainnya bagi Israel lewat wilayah itu dengan persetujuan dari kerajaan terkait langkah UEA tersebut.
Pesawat itu dihiasi dengan kata-kata perdamaian dalam bahasa Arab, Ibrani dan Inggris di atas jendela pilot.
Maskapai penerbangan Israel tersebut menandai implementasi kesepakatan bersejarah yang dijembatani AS untuk normalisasi hubungan antar kedua negara serta memperkuat hubungan yang selama ini berlangsung diam-diam di antara mereka serta berkembang selama bertahun-tahun akibat permusuhan mereka dengan Iran.
Kepada pilot pesawat El Al yang dihiasi Bintang Daud itu, melalui telepon Benjamin Netanyahu menyatakan "saat ini akan membuka pintu untuk jenis perdamaian yang berbeda - perdamaian dengan investasi, perdamaian dengan pariwisata."
Akan tetapi Perdana Menteri Palestina, Mohammed Shtayyeh, Senin (31/8) mengecam penerbangan penumpang komersial langsung pertama antara Israel dan Uni Emirat Arab itu sebagai "hal yang sangat menyakitkan" dan "pelanggaran yang jelas dan terang-terangan terhadap sikap Arab dan konflik Arab-Israel."
“Sangat menyakitkan bagi kami, hari ini, ketika pesawat Israel mendarat di Uni Emirat Arab, dengan nama penerbangan "Kiryat Gat."
“Itu adalah nama permukiman yang dibangun di atas tanah milik Palestina yang diduduki di kota Fallujah. Itu jelas-jelas melanggar sikap Arab dalam konflik Arab-Israel,” kata Shtayyeh.
Palestina dengan keras menentang normalisasi karena hal ini menghilangkan salah satu keuntungan mereka dalam pembicaraan perdamaian dengan Israel.
Warga Palestina mengadakan sejumlah protes terbuka dan membakar bendera UEA untuk melampiaskan kemarahan mereka.
Juru bicara Hamas Hazem Qassem mengemukakan kesepakatan UEA-Israel bertentangan dengan kehendak rakyat UEA, dan "hanya mendukung kepentingan Zionis ...serta memicu perselisihan di kawasan." (VOA)
RI Resmi Tetapkan PPN 12 Persen Mulai 1 Januari 2025
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Indonesia resmi menetapkan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Ni...