Penerbit RI Raih International Excellence Awards di London
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Dua penerbit Indonesia meraih penghargaan The London Book Fair International Excellence Awards 2019, sebuah ajang penghargaan tahunan yang diselenggarakan London Book Fair (LBF) dan The Publishers Association. Penghargaan tersebut adalah Adult Trade Award untuk Penerbit Bentang Pustaka dan Children’s, Young Adult and Education Award untuk Penerbit Bestari Buana Murni.
Penghargaan ini, diberikan khusus diberikan London Book Fair kepada negara yang tengah menjadi Market Focus Country.
Untuk tahun ini, terdapat dua kategori yang diberikan pihak LBF, yaitu The Market Focus Indonesia Adult Trade Award, dan The Market Focus Indonesia Children’s, Young Adult & Education Award. Dua kategori ini khusus menyeleksi penerbit-penerbit Indonesia.
Selain dua kategori ini, beberapa penerbit dan tokoh penerbitan Indonesia, juga masuk dalam sejumlah nominasi, di antaranya West Java Agency of Library and Archive di tiga besar The Education Initiatives Award; Lontar Foundation sebagai tiga besar di The Literary Translation Initiative Award; dan Yuliani Liputo dari PT Mizan Pustaka Indonesia untuk tiga besar The Rights Professional Award; dan Makassar International Writers Festival sebagai tiga besar untuk The Literary Festival Award.
Acara pemberian anugerah ini, menutup penyelenggaraan hari pertama London Book Fair pada 12 Maret 2019.
Di hari pertama Indonesia menjadi Market Focus Country, hadir Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Michael Ellis MP, Parliamentary Under-Secretary, DCMS (Department of Digital, Culture, Media & Sport), mendampingi Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf yang membuka acara bersama Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Inggris, Rizal Sukma, Chief Executive British Council Sir Ciarán Devane, dan Direktur London Book Fair, Jacks Thomas.
Acara yang diselenggarakan di Spice Café, paviliun Indonesia yang terletak di lantai 1 tersebut, berlangsung meriah dan ditandai oleh penabuhan gendang dan dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng di mana Triawan Munaf memberikan potongan tumpeng kepada Jacks Thomas.
Dalam pidatonya, Triawan Munaf menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini, terutama kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Pariwisata, dan British Council. Sebagai perwakilan pemerintah Indonesia yang memimpin sektor ekonomi kreatif, Bekraf menilai sangat penting untuk memanfaatkan momen ini untuk mengenalkan sektor ekonomi kreatif lainnya kepada publik Inggris, yang tercermin dalam tampilan paviliun dan lebih dari 100 acara yang diselenggarakan selama bulan Maret di London dan sekitarnya.
Kehadiran Indonesia di hari pertama London Book Fair cukup meraih impresi kuat, terlihat dari selalu padatnya acara-acara yang diselenggarakan di sejumlah ruangan di Olympia. Total terdapat 18 acara yang diselenggarakan di hari pertama. Selain itu, hadir pula gerai soto dari Kakilima di area pintu masuk Olympia London.
Dari sisi pemasaran, di hari pertama, telah terjual hak cipta 12 buku Seri Meihua 6 Level dari Asta Ilmu Publishing ke Singapore Asia Publishers dengan nilai total Rp 3,11 Mliar.
Adapun jumlah judul buku yang diminati adalah 227 judul oleh Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Italia, Turki, Yordania, Tiongkok, Taiwan, Jepang, Korea, Thailand, Singapura. Untuk konten non-book, telah tertandatangani MOU antara Universitas Amikom Yogyakarta dengan
University of Essex dan mencoba mengimplementasikan kerjasama program dual degree 3+1 (3 tahun di Amikom dan 1 th di Essex), dan 4+2 untuk Master (4 th di Amikom dan 1 th. di Essex). Selain itu PGUK (Publishers Group UK) akan mendistribusikan buku-buku Indonesia yang sudah berbahasa Inggris ke Amerika Serikat, Italia, Australia, dan India. Selain itu telah disetujui kerja sama distribusi film November 10th (Battle of Surabaya) oleh Amazon UK secara global.
The London Book Fair (LBF) adalah, ranah pemasaran global bagi negosiasi hak cipta yang meliputi penjualan dan distribusi konten-konten intelektual dan kreatf meliputi bidang cetak, audio, TV, film, dan jaringan-jaringan digital.
Mengambil masa di setiap musim semi, acara ini merupakan peluang menarik untuk mengeksplorasi, memahami, dan mengkapitalisasi inovasi yang menaungi dunia penerbitan di masa depan.
LBF 2019, yang merupakan bursa ke-48 yang berlangsung di Olympia London, pada 12-14 Maret 2019. Panitia pelaksana Indonesia sebagai Market Focus Country LBF 2019 dibentuk oleh Bekraf, yang anggotanya terdiri dari Komite Buku Nasional (KBN) dari Kemendikbud dan pekerja profesional lainnya yang bekerja di bidang kreatif dan industri penerbitan. (kemdikbud.go.id)
Editor : Melki Pangaribuan
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...