Pengamat: Jangan Anggap Teroris Gagap Teknologi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pengamat Intelijen Elektronika, Ardi Sutedja, meminta aparat keamanan Indonesia tidak meremehkan kemampuan kelompok terorisme dalam dunia siber dan teknologi. Sebab, kata dia, dalam aksi teror di Kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat hari Kamis (14/1) lalu, pelaku menggunakan aplikasi Telegram dan Whatsapp guna melancarkan aksinya.
“Teroris mengikuti perkembangan teknologi, aksi di Kawasan Sarinah kemarin pakai aplikasi Telegram dan Whatsapp, besok tidak tahu pakai apa lagi,” ucap Ardi saat menjadi pembicara dalam diskusi bertema ‘Waspada Terorisme di Lingkup Perkotaan’ di SMA Pangudi Luhur, Jakarta Selatan, hari Sabtu (27/2).
Menurutnya, kemampuan aparat keamanan Indonesia dalam menggunakan dunia siber yang justru menjadi masalah. Sebab, berdasarkan data yang dimilikinya, 90 persen permasalahan siber di Indonesia terletak pada kemampuan masyarakat, 10 persen sisanya ada di teknologi.
Oleh karena itu, Ardi meminta aparat keamanan Indonesia mengikuti pelatihan dan menambah wawasan terkait dunia siber. Sehingga, aparat mengetahui langkah yang harus ditempuh dalam mengantisipasi gerakan kelompok terorisme dalam dunia maya.
“Aparat kita harus mengikuti pelatihan, mereka juga harus sering menghadiri diskusi mengenai terorisme,” tutur dia.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...