Penganugerahan Pusat Unggulan Iptek 2014
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Ristekdikti, kembali menetapkan lembaga penelitian dan pengembangan (litbang) sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI). Guna mendongkrak kesiapan teknologi hasil lembaga litbang dan meningkatkan jumlah teknologi yang dimanfaatkan oleh industri dan pelaku usaha, Kemenristekdikti memberikan Penganugerahan Pusat Unggulan Iptek Tahun 2014 pada Selasa (16/12) di Ruang Auditorium, Gedung II BPPT.
Pada tahun ini, lima lembaga litbang dinobatkan sebagai Pusat Unggulan Iptek. Empat di antaranya lembaga litbang baru.
Pertama adalah Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia, PT Riset Perkebunan Nusantara sebagai pusat unggulan bioteknologi perkebunan, dengan aktivitas riset berbasis kultur jaringan, mikrobiologi, limbah industri perkebunan, dan nilai tambah perkebunan.
Kedua, Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Kementerian Pertanian, sebagai pusat unggulan iptek tanaman kacang dan umbi, dengan aktivitas riset mencakup pengelolaan sumber daya genetik, perakitan varietas, pengembangan sistem bioindustri, biosains, dan bioengineering,
Ketiga, Pusat Penelitian Pigmen Material Aktif Universitas Ma Chung, sebagai pusat unggulan iptek pigmen material aktif, dengan aktivitas penelitian dan pengembangan produk hilir berbasis klorofil dan karotenoid dalam bidang pangan, kesehatan dan energi baru terbarukan.
Keempat, Pusat Penelitian Karet, PT Riset Perkebunan Nusantara sebagai pusat unggulan iptek karet, dengan aktivitas riset mencakup kegiatan perakitan varietas, budidaya, panen dan pasca panen, serta pemberdayaan masyarakat.
Dengan demikian, hingga 2014 terdapat sembilan lembaga berpredikat Pusat Unggulan Iptek. Sedangkan Pusat Penelitian Kelapa Sawit PT Riset Perkebunan Nusantara, mendapatkan perpanjangan gelar karena telah berhasil mempertahankan kinerja lembaga tiga tahun berturut-turut sebagai Pusat Unggulan Iptek.
Penganugerahan PUI 2014 dihadiri Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, kepala lembaga di bawah Kemristekdikti dan kepala badan penelitian dan pengembangan (litbang) dan perguruan tinggi.
Dalam acara tersebut, dilakukan penandatanganan Master Plan Pengembangan Pusat Unggulan Iptek oleh Deputi Bidang Kelembagaan Iptek, dan 11 lembaga litbang yang dikembangkan tahun 2014, dengan disaksikan oleh Menristekdikti. Penganugerahan Pusat Unggulan Iptek diserahkan langsung oleh Menristekdikti, M Nasir dengan disaksikan oleh Deputi Bidang Kelembagaan Iptek, Mulyanto.
Dalam pidatonya, M Nasir mengatakan, riset harus dilakukan by order. Hasil riset pun harus bisa dihilirisasi. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan terhadap riset yang dilakukan agar ke depannya lebih baik dan bermanfaat untuk masyarakat. "Dari sisi anggaran riset, pada 2014 hanya 0,09 persen dari Gross Domestic Product, jauh dibanding Thailand 0,25 persen, Malaysia 1 persen, dan Singapura 2,15 persen," kata M Nasir.
Pada acara penganugerahan itu, digelar juga pameran produk teknologi hasil litbang 27 lembaga litbang selama dua hari, baik yang sedang dipersiapkan maupun telah menjadi Pusat Unggulan Iptek. (ristek.go.id)
Editor : Sotyati
Lebanon Usir Pulang 70 Perwira dan Tentara ke Suriah
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Lebanon mengusir sekitar 70 perwira dan tentara Suriah pada hari Sabtu (27/1...