Pengembangan Mandeh Butuh Investasi 300 Juta Dolar AS
PADANG, SATUHARAPAN.COM – Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyampaikan dibutuhkan investasi sebesar 300 juta dolar Amerika Serikat untuk mengembangkan Kawasan Wisata Mandeh, Sumatera Barat.
Dia mengakui, angkat tersebut jauh lebih besar bila dibandingkan dengan nominal di Kawasan Wisata Mandalika, Nusa Tenggara Barat, karena Kawasan Wisata Mandeh harus membuat akses jalan lebih bagus.
"Kalau bisa mendapatkan 300 juta dolar saya rasa kita sudah bisa memulai pengembangan di Mandeh dengan baik," kata Menteri Arief dalam konferensi pers di Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat, seperti dikutip dari Antara, Minggu (17/5).
"Di Mandalika kita perlu Rp 2,1 triliun, itu sudah bisa jalan. Kalau di sini angka tersebut tidak cukup, pasti perlu lebih. Karena harus membuat akses jalan lebih bagus," dia menambahkan.
Melalui investasi untuk pengembangan infrastruktur dan akses tersebut, Menpar berharap hasilnya akan menarik minat para investor lain untuk turut memperkuat aktivitas ekonomi di wilayah itu. Sebab, Mandeh memiliki keindahan dan potensi wisata alam yang mirip dengan Kepulauan Raja Ampat di Papua.
"Kalau ke sini (Mandeh) tiket pesawatnya kan lebih murah daripada ke Raja Ampat. Jadi akan lebih baik kalau bisa menyambangi ke sini juga," kata Arief.
Mandeh telah ditetapkan sebagai kawasan pariwisata nasional sebagaimana telah ditetapkan dalam PP No.50/2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010-2025. Selain itu Kawasan Wisata Mandeh juga diusulkan untuk dicanangkan sebagai Kawasan Pariwisata Bahari Terpadu dengan potensi terumbu karang mencapai 70,32 hektare, mangrove 313,32 hektare, dan keragaman hayati mencapai 404,55 hektare.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...