Penghargaan Kebudayaan 2015 Diserahkan 22 September
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan penghargaan kepada sejumlah individu/kelompok/ maupun institusi yang telah konsisten berkiprah di dunia kebudayaan. Gelar Malam Penghargaan Kebudayaan Tahun 2015 itu dilangsungkan di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, 22 September mendatang.
Direktur Jenderal Kebudayaan, Kacung Marijan, didampingi Kasubdit Internaliasi Nilai Budaya, Direktorat INDB, Dyah Chitraria Liestyati, dalam temu pers di Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jumat (4/9), menjelaskan sejumlah kategori serta penerima penghargaan.
Kategori pertama, yakni Kategori pencipta, pelopor, dan pembaru, diberikan kepada 11 pegiat kebudayaan. Kacung Marijan memberikan penekanan dalam kategori ini, “Tidak benar jika kita hanya berbicara tentang warisan budaya, tapi inovasi dalam budaya kontemporer juga patut kita apresiasi.”
Kategori kedua, Kategori Pelestari, yang diberikan kepada 10 pelestari budaya. Kategori ketiga, Kategori Anak dan Remaja, dianugerahkan kepada lima anak berbakat.
Selain ketiga kategori tersebut, terdapat pula penghargaan maestro seni tradisi yang dianugerahkan kepada lima maestro seni, dan empat kategori baru yang dihadirkan dalam Penghargaan Kebudayaan Tahun 2015 yakni, Kategori Pemerintah Daerah, Kategori Media, Kategori Komunitas, dan Kategori Perorangan Asing 2015, serta penghargaan kepada para penerima Satyalancana Kebudayaan.
Penghargaan diberikan berupa sertifikat, pin emas, serta sejumlah uang.
Sebelum acara malam Penghargaan Kebudayaan 2015 ini, pada tanggal 21 September 2015 di tempat yang sama juga digelar pameran terkait karya budaya yang dihasilkan seluruh penerima penghargaan kebudayaan. Pameran serta Malam Penganugerahan Kebudayaan Tahun 2015 ini terbuka untuk umum.
Berikut nama-nama tokoh penerima Penghargaan Kebudayaan Tahun 2015.
Tanda Kehormatan di Bidang Kebudayaan 2015:
Bintang Mahaputera Utama: Franz Magnis Suseno.
Bintang Budaya Parama Dharma: Goenawan Susatyo Mohamad, Alm Petrus Josephus Zoetmulder, Alm Wasi Jolodoro (Ki Tjokrowasito).
Satyalancana Kebudayaan: Alm Sauti, Josef Prijotomo, Almh Hildawati Sidharta, Alm I Nyoman Tjokot, Alm M Junus Melalatoa, Alm Augustin Sibarani, Alm Kotot Sukardi, Alm Suryo Sumanto, Alm Moh Syafe’i
Penghargaan Kebudayaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan:
Kategori Pencipta, Pelopor dan Pembaru: Ananda Sukarlan, Avip Priyatna, Alm Friederich Silaban, Alm Irvan Noe’man, Marga T, Marselli Sumarno, Oscar Motuloh, Saini KM, Alm Sitor Situmorang, Alm Syahrinur Prinka, Wa Ode Siti Marwiyah Sipala.
Kategori Pelestari: Anna Kumari, Hayatinufus Tobing, Ni Ketut Arini, Yahya Andi Saputra, Vincentius Kirdjito, Agus Nur Amal (PM Toh), Samuel Laufa, Saur Marlina Manurung (Butet Manurung), Muhammad Djafar, Viani Subiyat
Kategori Anak dan Remaja: Bathara Saverigadi Dewandoro, Elansyah Putra Merdeka, Sherina Salsabila, Vicky Wahyu Hermawan R, Putri Yumna Salsabila Uphadana
Kategori Maestro Seni Tradisi: Mael Aya, Arang, Abdul Wahab Lihu, Justinus Hokey, Jan Malibela
Kategori Pemerintah Daerah: Kabupaten Siak, Kabupaten Banyuwangi, Kota Ternate
Kategori Media: Kompas, Net TV, RRI Palembang
Kategori Komunitas: Maha Bajra Sandhi, Lemah Putih, Indonesian Dance Festival (IDF)
Kategori Perorangan Asing: Anthony H Johns, Henri Chambert-Loir, Sandra Niessen. (kemdikbud.go.id)
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...