Penghuni Senayan Kecam Pembakaran Masjid di Tolikara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Insiden pembakaran kios dan musala yang terjadi saat sejumlah umat Islam tengah melangsungkan salat Idul Fitri di halaman Komando Rayon Militer (Koramil) Karubaga, Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua Barat, pada Jumat (17/7) pukul 07.00 WIT, dikecam berbagai kalangan.
Tidak ketinggalan, politisi yang duduk di Gedung Parlemen Senayan. Mereka menyesalkan insiden itu terjadi saat umat Islam tengah merayakan hari kemenangan setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Bahkan, ada yang mengutuk pelaku insiden tersebut dan menyebut insiden yang menyebabkan enam rumah, 11 kios, serta satu musala terbakar itu sebagai tindakan tidak terpuji.
Salah satunya disampaikan anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Ahmad Basarah. Dia menyesalkan insiden itu terjadi dan meminta aparat kepolisian, pemerintah provinsi, serta lembaga atau organisasi masyarakat di Provinsi Papua dapat bersikap hati-hati dalam merespon informasi yang beredar.
“Aparat kepolisian, pemerintah provinsi, lembaga atau organisasi masyarakat keagamaan di Papua harus bijak agar tidak dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk tujuan memperkeruh situasi dan kondisi sosial politik di tanah Papua,” ujar Basarah dalam pesan singkat yang diterima sejumlah wartawan di Jakarta, Sabtu (18/7).
Dia juga meminta Pemerintah segera mengambil kebijakan untuk menjamin kebebasan umat beragama dalam menjalankan ibadah menurut kepercayaan masing-masing, sebagaimana diamanatkan Pasal 29 Undang-undang Dasar (UUD) 1945. “Seharusnya umat beragama lain toleransi kepada umat Islam yang lagi merayakan hari kemenangannya setelah berpuasa selama satu bulan penuh,” kata politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan itu.
Perbuatan Hina
Senada, Anggota Komisi VIII DPR RI, Maman Imanulhaq mengutuk keras tindakan anarkisme yang dilakukan sekelompok orang tidak bertanggung jawab saat sejumlah umat Islam tengah melangsungkan salat Idul Fitri di halaman Komando Rayon Militer (Koramil) Karubaga, Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua Barat, pada Jumat (17/7) pukul 07.00 WIT.
“Apapun alasannya mengacuakan ritual ibadah dan apalagi menghancurkan rumah ibadah adalah tindakan yang tidak terpuji. Saya meminta aparat bertindak tegas dalam mengusut dan menindak pihak yang melakukan tindakan anarkis ini,” ucap politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Dia pun mengimbau umat Islam di Indonesia tidak terprovokasi apalagi melakukan aksi balas dendam. “Kita harus tabayyun siapa yang melakunan ini dan apa motifnya. Tetap menjaga toleransi di hari idul fitri ini,” ujar Maman.
Tangkap Pelaku
Sementara itu, politisi Partai Golongan Karya (Golkar) yang tengah menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Mahyudin meminta aparat penegak hukum segera mengambil sikap tegas, dengan menangkap pelaku insiden tersebut.
"Negara Indonesia adalah negara hukum, siapapun yang melakukan pelanggaran hukum harus ditindak sesusai peraturan yang berlaku. Kejadian di Tolikara adalah pelanggaran hukum," kata dia.
Selain itu, Mahyudin juga meminta masyrakat tidak mudah terpancing dan tetap mengedepankan rasa perdamaian dan ketentraman dalam umat beragama. "Kepada masyarakat lainnya jangan ikut terpancing, tetap jaga ketentraman dan kedamaian di negara kita ini," ucap dia.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...