Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 09:47 WIB | Sabtu, 21 Desember 2024

Penguasa Baru Suriah: Pemerintah Transisi Tidak Boleh Mengecualikan Partai Mana Pun

Netanyahu mengatakan pasukan Israel belum akan mundur dari Gunung Hermon dekat Suriah.
Penguasa Baru Suriah: Pemerintah Transisi Tidak Boleh Mengecualikan Partai Mana Pun
Pemandangan udara menunjukkan seorang pria Suriah melambaikan bendera Suriah era kemerdekaan di Lapangan Umayyah di pusat Damaskus pada 11 Desember 2024. (Foto: dok. AFP)
Penguasa Baru Suriah: Pemerintah Transisi Tidak Boleh Mengecualikan Partai Mana Pun
Personel darat mempersiapkan pesawat Syrian Air sebelum penerbangan ke kota Aleppo pada 18 Desember 2024, di bandara internasional Damaskus. (Foto: AFP)

DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Hadi al-Bahra, kepala Koalisi Nasional Suriah yang mengelompokkan penentang Bashar al Assad selama perang saudara, mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa pemerintah transisi Suriah harus kredibel dan tidak mengecualikan partai Suriah mana pun atau didasarkan pada sektarianisme.

Sementara itu, penerbangan pertama sejak penggulingan presiden Suriah Bashar al Assad lepas landas pada hari Rabu (18/18) dari bandara Damaskus ke Aleppo di utara negara itu, menurut saksi mata wartawan AFP.

Empat puluh tiga orang termasuk wartawan berada di dalam pesawat Airbus milik Syrian Air.

Al Assad melarikan diri dari Suriah saat serangan kilat oposisi yang dilancarkan pada 27 November berhasil merebut kota demi kota dari kendalinya.

Tentara dan pasukan keamanannya meninggalkan bandara Damaskus pada 8 Desember, dan hingga Rabu tidak ada penerbangan yang lepas landas atau mendarat.

Awal pekan ini, staf bandara mengecat bendera kemerdekaan bintang tiga di pesawat yang menjadi simbol pemberontakan 2011 dan yang diadopsi oleh penguasa baru negara itu.

Di terminal, bendera baru itu juga menggantikan bendera yang dikaitkan dengan era al-Assad.

Israel akan tetap berada di lokasi strategis Gunung Hermon di perbatasan Suriah hingga ditemukan kesepakatan lain, kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Pasukan Israel menduduki Gunung Hermon saat mereka pindah ke zona demiliterisasi antara Suriah dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel setelah runtuhnya pemerintahan Presiden Suriah Bashar al Assad bulan ini.

Langkah Israel ke zona penyangga yang dibuat setelah perang Arab-Israel tahun 1973 telah dikritik sebagai pelanggaran perjanjian internasional oleh sejumlah negara dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang telah menyerukan agar pasukan ditarik.

Para pejabat Israel telah menggambarkan langkah tersebut sebagai tindakan terbatas dan sementara untuk memastikan keamanan perbatasan Israel tetapi tidak memberikan indikasi kapan pasukan akan ditarik dan Menteri Pertahanan Israel Katz minggu lalu memerintahkan pasukan untuk bersiap tetap berada di Gunung Hermon selama musim dingin.

Pada hari Selasa (17/12), Netanyahu pergi ke lokasi tersebut untuk pengarahan operasional dengan komandan militer dan pejabat keamanan.

"Kami mengadakan penilaian ini untuk memutuskan penempatan IDF (Pasukan Pertahanan Israel) di tempat penting ini sampai ditemukan pengaturan lain yang menjamin keamanan Israel," katanya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya pada Selasa malam, mengacu pada Pasukan Pertahanan Israel. (Reuters/AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home